AKTIFITAS RAMUAN JAMU CABE JAWA, DAUN SENDOK DAN SELEDRI TERHADAP TIKUS HIPERURISEMIA

  • ulfa fitriani Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
  • Enggar Wijayanti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
  • Zuraida Zulkarnain Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
Keywords: Cabe jawa, daun sendok, seledri, hiperurisemia

Abstract

Hiperurisemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah melebihi nilai normal. Cabe jawa (Piper retrofractum), daun sendok (Plantago major), dan seledri (Avium graveolens) diketahui memiliki khasiat sebagai penurun asam urat darah. Penggunaan kombinasi ketiga tanaman obat tersebut sebagai anti hiperurisemia belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan khasiat ketiga tanaman tersebut dalam satu ramuan jamu. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan pre and post test controlled design. Hasil intervensi selama 7 hari pada 30 ekor tikus putih jantan yang terbagi dalam 5 kelompok yakni kelompok kontrol (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (allopurinol), kelompok ramuan jamu dengan 3 macam dosis masing-masing 0,2 g, 0,4 g dan 0,8 g, menunjukan bahwa kadar asam urat darah pada kelompok perlakuan mengalami penurunan. Pemberian ramuan jamu anti hiperurisemia dengan dosis 0,4 g mampu menurunkan kadar asam urat darah dengan rerata paling tinggi. Ramuan jamu  yang terdiri dari cabe jawa, daun sendok dan seledri mampu menurunkan kadar asam urat darah pada tikus.

 

Kata kunci: Cabe jawa, daun sendok, seledri, hiperurisemia

References

DAFTAR PUSTAKA

Azizahwati, Wiryowidagdo, S., & Prihandini, K. (2005). Efek Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah pada Tikus Putih Jantan dari Rebusan Akar Tanaman Akar kucing (Acaypha Indica Linn). Jurnal Bahan Alam Indonesia, 4(1), 213–218.

Azmi, S. M., Jamal, P., & Amid, A. (2012). Xanthine Oxidase Inhibitory Activity from Potential Malaysian Medicinal Plant as Remedies for Gout. International Food Research Journal, 19(1), 159–165.

Badan Litbang Kesehatan. (2010a). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.

Badan Litbang Kesehatan, K. K. R. (2010b). Vademekum Tanaman Obat Jilid 1. Jakarta.

Cao, H., Pauff, J. M., & Hille, R. (2010). Substrate Orientation and Catalytic Specificity in the Action of Xanthine Oxidase: The Sequential H ydroxylation of Hypoxanthine to Uric Acid. The Journal of Biological Chemistry, 285(36), 28044–28053. https://doi.org/10.1074/jbc.M110.128561

Dewi, S. U. (2014). Uji Activitas Infusa Buah Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) sebagai Penurun Kadar Asam Urat Darah Tikus Putih Jantan Hiperurisemia Akibat Pemberian Pyrazinamide. Universitas Surabaya.

Dewoto, H. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia, 57, 205–211.

Ekor, M., & Pistelli, L. (2013). Frontiers The growing use of herbal medicines issues relating to adverse reactions and challenges in monitoring safety Pharmacology. Front Pharmacol, v.4. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.3389%2Ffphar.2013.00177

Evacuasiany, E., Santosa, S., & Irwan, M. (2010). Analgesic Effect of Ethanol Extract of Long Pepper (Piper retrofractum Vahl) on Mice Swiss-Webster Strain. Jurnal Medika Planta, 1.

Iswantini, D., Ramdhani, T. H., & Darusman, L. K. (2012). In Vitro Inhibition of Celery ( Apium graveolens L .) Extract on the Activity of Xanthine Oxidase and Determination of its Active Compound. Indo J Chem, 12(3), 247–254.

Laurence, D. , & Bacharach, A. (1964). Evaluation of Drug Activities: Pharmacometrics. (D.

Laurence & A. . Bacharach, Eds.). London: London Academic Press.

Mohammad, I. S., Latif, S., Yar, M., Nasar, F., Ahmad, I., & Naeem, M. (2014). Comparative Uric Acid Lowering Studies of Allopurinol with an Indigenous Medicinal Plant in Rabbits. Acta Poloniae Pharmaceutica - Drug Research, 71(5), 855–859.

Mulia, K., Endang, A., & Hasan, Z. (2016). Total Phenolic , Anticancer and Antioxidant Activity of Ethanol Extract of Piper retrofractum Vahl from Pamekasan and Karang Asem. Current Biochemistry, 3(2), 80–90.

Ngestiningsih, D., Widiastuti, I., Wahyu, T., Hadi, S., & Suntoko, B. (2012). Perbedaan Pemberian Ekstrak Herbal (Daun Salam, Jintan Hitam dan Daun Seledri) dengan Allopurinol terhadap Kadar IL-6 dan TNF-α Serum P enderita Hiperurisemia. Medica Hospitalia, 1(1), 20–24.

Putra, T. (2009). Hiperurisemia dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.

Suhendi, A., Nurcahyanti, Muhtadi, & Sutrisna, E. M. (2011). Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Air Jinten Hitam ( Coleus ambonicus Lour ) pada Mencit Jantan Galur Balb-c dan Standardisasinya. Majalah Farmasi Indonesia, 22(2), 77–84.

Surahman, A., Subandi, & Muntholib. (2013). Uji Fitokimia dan Daya Inhibisi Ekstrak Daun Sendok ( Plantago major L .) dan Buah Srikaya ( Annona squamosa L .). Jurnal Kimia Universitas Negeri Malang,

Yumita, A., Suganda, A. ., & Iskandar, E. (2013). Xanthine Oxidase Inhibitory Activity of Some Indonesian Medicinal Plants and Active Fraction of Selected Plants. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5, 293–296.

Published
2019-02-25