Penggunaan Insektisida Program dan Rumah Tangga dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Aedes aegypti di Kalimantan Utara

  • Muhammad Rasyid Ridha Balai Litbang Kesehatan Tanah Bumbu, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
  • Liestiana Indriati Balai Litbang Kesehatan Tanah Bumbu, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
  • Juhairiyah Juhairiyah Balai Litbang Kesehatan Tanah Bumbu, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
Keywords: Insecticide, DHF, Aedes aegypti

Abstract

Abstract

Dengue control with the chemical method is still used in North Kalimantan, both in the Health Program and the community. The purpose of this study was to describe the use of control programs and household insecticides in dengue-endemic areas in North Kalimantan. The study was conducted by a cross-sectional design in the area of North Kalimantan Province, namely in Nunukan, Tarakan, and Bulungan Regency. The activities were interviews and secondary data collection to the DHF Program Manager. The study was conducted during May 2015 in 100 houses chosen randomly in each area. Data were analyzed descriptively to illustrate the use of insecticides, types of formulations, types of active ingredients, frequency, and time of use. The results showed that the insecticide from synthetic pyrethroid and organophosphate groups were mainly used with thermal fogging applications. As many as 790 (87.78%) of respondents stated using household insecticide for the last 3 years. Most people chose to use fuel and aerosol formulations. The most dominant active ingredients used are D-allethrin, Dimeflethrin, and transfluthrin. The frequency of household insecticide used by the community in the study area ranged from 7-14 times per week. The majority of insecticide was used at night.

Abstrak

Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menggunakan metode kimia di Kalimantan Utara, baik di program kesehatan maupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran penggunaan insektisida program dan rumah tangga di daerah endemis DBD di Kalimantan Utara. Penelitian dilakukan di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan desain observasi dan cross sectional . Kegiatan yang dilakukan yaitu wawancara dan pengumpulan data sekunder ke Pengelola Program DBD. Pada masyarakat diambil 3 RW dengan endemisitas tertinggi 3 tahun terakhir. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 pada 100 rumah yang dipilih secara acak pada masing-masing RW. Data hasil wawancara dianalisa secara deskriptif untuk menggambarkan penggunaan insektisida, jenis formulasi, jenis bahan aktif, frekuensi dan waktu penggunaan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan insektisida umumnya dari golongan Synthetic peritroid dan organosfosfat dengan aplikasi thermal fogging. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 790 responden (87.78%) menyatakan sebagaian besar rumah tangga menggunakan insektisida rumah tangga selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan jenis formulasi bakar dan aerosol dengan bahan aktif yang paling dominan digunakan adalah D-Alethrin dan Dimeflethrin dan transfluthrin. Frekuensi penggunaan insektisida rumah tangga oleh masyarakat di wilayah penelitian berkisar antara 7-14 kali per minggu. Penggunaan insektisida mayoritas dipakai pada malam hari.

References

Prasetyowati H, Astuti EP, Ruliansyah A. Penggunaan Insektisida Rumah Tangga dalam Pengendalian Populasi Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Jakarta Timur. Aspirator. 2016;8(1):29–36.

Maksud M, Mustafa H, Risti, Nelfita, Murni, Jastal. Aktifitas penggunaan insektisida komersil oleh masyarakat di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Provinsi Sulawesi Barat. J Vektor Penyakit. 2019;13(1):59–66.

Kusumastuti NH. Penggunaan insektisida ruah tangga antinyamuk di Desa Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Widyariset. 2014;17(3):417–24.

Singh RK, Dhiman RC, Mittal P, Dua V. Susceptibility status of dengue vectors against various insecticides in Koderma ( Jharkhand ), India. J Vector Borne Dis. 2011;48(June 2014):116–8.

Riyadi S, Satoto TBT. Penggunaan insektisida dan status kerentanan nyamuk Aedes aegypti di daerah endemis di Kabupaten Purbalingga. BKM J Community Med Public Heal. 2017;33(10):459–66.

Rr Laeny Sulistyawati. Kemenkes Rilis Jumlah Korban DBD dari 2014 Hingga 2019 [Internet]. Republika.co.id. 2019 [cited 2020 Jan 25]. Available from: https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/01/30/pm5fi1349-kemenkes-rilis-jumlah-korban-dbd-dari-2014-hingga-2019

Pusdatin. Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia [Internet]. Infodatin. 2018 [cited 2020 Jan 25]. p. 1–8. Available from: https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdf

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara. Laporan Kasus Demam Berdarah. Bulungan; 2019.

Prasetyowati H, Hendri J, Wahono T. Status Resistensi Aedes aegypti ( Linn .) terhadap Organofosfat di Tiga Kotamadya DKI Jakarta The Resistance Status of Aedes aegypti ( Linn .) to Organophosphate in Three District Jakarta. BALABA. 2016;12(1):23–30.

Rahayu N dan T. Pemetaan Status Kerentanan Aedes aegypti terhadap Insektisida di Indonesia tahun 2015. 2015.

Lemeshow S, Jr DWH, Klar J, Lwanga SK. Stanley Lemeshow, David W Hosmer Jr, Janelle Klar, and Stephen K. Lwanga. England: World Health Organization; 2012.

Cohnstaedt LEEW, Alfonso-parra C. 2018 HIGHLIGHTS OF MOSQUITO AND VECTOR BIOLOGY AND CONTROL IN LATIN AMERICA. 2019;35(1):40–6.

Pengasapan M. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;7(2):156–63.

Su X, Guo Y, Deng J, Xu J, Zhou G, Zhou T, et al. Fast emerging insecticide resistance in Aedes albopictus in Guangzhou , China : Alarm to the dengue epidemic. 2019;1–15.

Viana-medeiros PF, Bellinato DF, Valle D. Laboratory selection of Aedes aegypti field populations with the organophosphate malathion : Negative impacts on resistance to deltamethrin and to the organophosphate temephos. 2018;1–20.

Widiarti, Heriyanto B, Boewono DT, Widyastuti U. Peta resistensi vektor demam berdarah dengue Aedes aegypty terhadap insektisida kelompok organofosfat, karbamat dan pyrethroid di Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bul Penelit Kesehat. 2011;39(4):176–89.

Id ID, Vontas J, David J, Weetman D, Fonseca M, Corbel V, et al. Management of insecticide resistance in the major Aedes vectors of arboviruses : Advances and challenges. 2019;1–22. Available from: http://dx.doi.org/10.1371/journal.pntd.0007615

Meliyanie G, Wahyudi RI, Andiarsa D. Dampak penggunaan insektisida dalam rumah tangga terhadap keberadaan larva / pupa aedes aegypti di Kabupaten Kotawaringin Timur , Kalimantan Tengah Impact of insecticides use in the household to the presence of larvae / pupae of aedes aegypti in Kotawarin. 2017;2(1):14–8.

Raini M. Toksikologiinsektisida rumah tangga dan pencegahan keracunan. 2009;XIX.

Demam A, Dengue B, Grobogan K, Jawa P, Grobogan K, Grobogan K. DESCRIPTION OF APLICATION HOUSEHOLD INSECTICIDE IN DHF ENDEMIC AREA. 2015;11(01):9–14.

Jawab P, Chamidah A, Setiawan H, Kristianto S, Ahli P, Bestari M. No Title.

Sunaryo, Astuti P, Widyastuti D. Gambaran pemakaian insektisida rumah tangga di daerah endemis dbd kabupaten grobogan tahun 2013. Balaba. 2015;11(01):9–14.

Syahribulan, Biu FM, Munif A, Hassan S. Waktu Aktifitas Menghisap Darah Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus di Desa Patallassang Kelurahan Barombong Makasar Sulawesi Selatan. J Ekol Kesehat. 2012;11(4):306–14

Published
2020-11-24
How to Cite
Ridha, M., Indriati, L., & Juhairiyah, J. (2020). Penggunaan Insektisida Program dan Rumah Tangga dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Aedes aegypti di Kalimantan Utara. Jurnal Vektor Penyakit, 14(2), 65-72. https://doi.org/10.22435/vektorp.v14i2.2781