Pemetaan Habitat Jentik Nyamuk Di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
Mapping of Mosquito Larvae Habitats in Cibalong Sub-District, Garut District, West Java Province
Abstract
Abstract
The environment is an important factor in transmitting vector-borne diseases where an environment is a place of interaction between hosts, agents, and vectors. The existence of mosquitoes as a vector of various types of diseases is influenced by the existence of mosquito breeding habitats in an area. The results of mapping can be a guide to finding larva habitat when carrying out vector control. In addition, there is no map of larva habitat in Cibalong Subdistrict, Garut Regency so that mapping of breeding sites and behavior of mosquitoes becomes very important. The purpose of this study was to map the mosquito larval habitats in Cibalong District, Garut regency. Data collection was done by plotting habitats using Global Positioning System (GPS) and larva identifications using a compound microscope. Habitat larvae found in Karangparanje, Karyasari Village and Sakambangan, Mekarwangi Village, dominated by rice fields and water streams. While larvae found were Culex sp, Anopheles sp, Aedes sp, and Malaya sp. This finding confirmed that Cibalong District receptive as a transmitting area of Malaria, DHF, and Filaria, so it is necessary to be aware of the possibility of transmission of vector-borne diseases in those areas.
Abstrak
Lingkungan merupakan faktor penting dalam penularan penyakit tular vektor di mana lingkungan merupakan tempat berinteraksi antara host , agen dan vektor. Keberadaan nyamuk sebagai vektor berbagai macam penyakit dipengaruhi oleh keberadaan habitat perkembangbiakan nyamuk di suatu wilayah. Hasil suatu pemetaan dapat menjadi panduan untuk menemukan habitat jentik pada saat melakukan pengendalian vektor. Selain itu belum adanya suatu peta habitat jentik di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut sehingga pemetaan tempat perkembangbiakan dan perilaku nyamuk menjadi sangat penting. Tujuan kajian ini untuk memetakan habitat jentik nyamuk di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. Pengumpulan data dilakukan dengan membuat titik (plotting) habitat dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan identifikasi jentik menggunakan mikroskop binokuler. Habitat jentik yang ditemukan di Dusun Karangparanje Desa Karyasari dan Dusun Sakambangan Desa Mekarwangi, didominasi oleh sawah dan aliran sungai. Sedangkan jentik yang ditemukan yaitu Culex sp, Anopheles sp, Aedes sp dan Malaya sp. Hal ini menjadikan Kecamatan Cibalong reseptif sebagai daerah penular malaria, DBD, dan filaria, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya penularan penyakit tular vektor di wilayah tersebut.
References
Darmawan A. Epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular. Jambi Med J. 2016;4(2):195-202.
Pusat Data dan Informasi, Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Bul Jendela Data dan Inf Kesehat. 2011;1:1-16. doi:2088-270X.
Sunaryo, Benediktus. Distribusi Spasial Kasus Malaria di Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. In: Seminar Nasional Kesehatan. Purwokerto: Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED; 2012.
Tulak N, Handoko, Hidayati R, Hadi UK, Hakim L. Karakteristik dan Distribusi Spasial Habitat Positif Larva Nyamuk Anopheles spp . Berdasarkan Curah Hujan. MKMI. 2018;14(3).
Ruliansyah A, Ipa M, Ridwan W, Darwin E. Pemetaan Habitat Sebagai Salah Satu Alternatif Kebijakan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. Pangandaran: [laporan kajian] Loka Litbang Kesehatan Pangandaran Balitbangkes Kemenkes RI; 2017.
Muhammad R, Soviana S, Hadi UK. Keanekaragaman jenis dan karakteristik habitat nyamuk Anopheles spp. di Desa Datar Luas, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. J Entomol Indones. 2015;12:138-148.
Darmawan A. Epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular. Jambi Med J. 2016;4(2):195-202.
Pusat Data dan Informasi, Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Bul Jendela Data dan Inf Kesehat. 2011;1:1-16. doi:2088-270X.
Sunaryo, Benediktus. Distribusi Spasial Kasus Malaria di Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. In: Seminar Nasional Kesehatan. Purwokerto: Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED; 2012.
Tulak N, Handoko, Hidayati R, Hadi UK, Hakim L. Karakteristik dan Distribusi Spasial Habitat Positif Larva Nyamuk Anopheles spp . Berdasarkan Curah Hujan. MKMI. 2018;14(3).
Ruliansyah A, Ipa M, Ridwan W, Darwin E. Pemetaan Habitat Sebagai Salah Satu Alternatif Kebijakan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. Pangandaran: [laporan kajian] Loka Litbang Kesehatan Pangandaran Balitbangkes Kemenkes RI; 2017.
Muhammad R, Soviana S, Hadi UK. Keanekaragaman jenis dan karakteristik habitat nyamuk Anopheles spp. di Desa Datar Luas, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. J Entomol Indones. 2015;12:138-148.
Portunasari WD, Kusmintarsih ES, Riwidiharso E. Survei Nyamuk Culex spp . sebagai Vektor Filariasis di Desa Cisayong , Kecamatan Cisayong , Kabupaten Tasikmalaya. Biosfera. 2016;33(3):142-148. doi:10.20884/1.mib.2016.33.3.361.
Riandi MU, Hadi UK, Soviana S. Karakteristik Habitat dan Keberadaan Larva Aedes spp . pada Wilayah Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi dan Terendah di Kota Tasikmalaya. Aspirator. 2017;9(1):43-50.
Jacob A, Pijoh VD, Wahongan GJP. Ketahanan Hidup Dan Pertumbuhan Nyamuk Aedes spp Pada Berbagai Jenis Air Perindukan. e-Biomedik. 2014;2(3).
Armuna R. Pengaruh Perendaman Empat Jenis Daun Tanaman Terhadap Perkembangan Larva Nyamuk. [Thesis] Institut Pertanian Bogor; 2016.
Rattanarithikul R, Harrison BA, Panthusiri P, Coleman RE. Illustrated keys to the mosquitoes of Thailand I. Background;geographic distribution; lists of genera, subgenera, and species; and a key to the genera. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2005;36 Suppl 1:1-80.
Sembel D. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2009.
Prasetyowati H, Astuti EP, Widawati M. Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Jakarta Barat Factors Related to The Existence of Aedes aegypti Larvae in Dengue Endemic Areas of West Jakarta. Balaba. 2017;13(2):115-124.
Wanti, Darman M. Tempat Penampungan Air dan Kepadatan Jentik Aedes sp. di Daerah Endemis dan Bebas Demam Berdarah Dengue. J Kesehat Masy Nas. 2014;9(2):171-178.
Widiyanti NLPM, Artawan IK, Dewi NPSR. Identifikasi Larva Nyamuk Yang Ditangkap Di Perindukan Di Kabupaten Buleleng. Pros Semin Nas MIPA UNDIKSHA. 2016:268-276.
Pangastuti RL, Kurniawan B, Rosa E. Characteristic Anopheles Sp Larvae Breeding Places In The village way Muli Lampung South. J Major. 2015;4(1):57-68.
Nurmalasari A, Widiati M, Susanti T. Karakteristik Tempat Perindukan Larva Nyamuk Anopheles Sp. Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalipucang Kabupaten Pangandaran. J Kesehat. 2016;3(2):1-8.
Alfiah S, Mujiyono. Variasi Morfologi Anopheles vagus Donitz , 1902 ( Diptera : Culicidae ) dari Habitat Air Tawar dan Air Payau. Vektora. 2014;6(2):61-68.
Copyright (c) 2019 Jurnal Vektor Penyakit
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publishing your paper with Jurnal Vektor Penyakit (JVP) means that the author or authors transfer the copyright to JVP. JVP granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially.
JVP journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
JVP journal Open Access articles are distributed under this Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA). Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:
- BY: You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- SA: If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.