INDEKS ENTOMOLOGI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE DI TIGA KABUPATEN DI PROVINSI BALI

  • Wening Widjajanti
  • Rima Tunjungsari Dyah Ayuningtyas Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
  • Ni Wayan Dewi Adnyana Loka Litbang P2B2 Waikabubak
Keywords: larvae density, Aedes sp., Bali

Abstract

Incidence rate Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) in Bali Province ranks first in Indonesia in 2011-2015. DHF is caused by dengue virus transmitted by Aedes spp. The risk of DBD transmission is measured by density figure. This research was conducted in Jembrana, Karangasem and Badung Districts of Bali in 2017 with the aim to know the entomology’s index in those districts. Larvae of Aedes spp. collected from 100 homes in each location in the area. The results of mosquito larvae were calculated by indicator of larvae index of House Index (HI), Container Index (CI) and Breateu Index (BI). The result of HI in Jembrana, Karangasem and Badung’s districts are 19%, 27% and 45%. The result of CI in Jembrana, Karangasem and Badung’s districts are 9,25%; 17,37% and 24,41%. The result of BI in Jembrana, Karangasem and Badung’s districts are 25%, 41% dan 62%. The types of mosquito breeding places in Jembrana and Karangasem are mostly found in buckets, while in Badung regency were found in bathtube. The potential for DHF transmission is still ongoing in these three kabupates. The efforts of larvasidation, eradication of mosquito nests and extension should be done by these three districts.

References

Agus M, Widjaja Y, Anastasia H & Risti, 2008. Preferensi Jentik Aedes aegypti terhadap Jenis Kontainer di Kota Palu. Jurnal Vektor Penyakit, 2(1), pp.9–14.
Ambarita LP, Sitorus H & Komaria RH, 2016. Habitat Aedes Pradewasa dan Indeks Entomologi di 11 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan. B, 12(2), pp.111–120.
Anastasia H, 2009. Situasi Demam Berdarah Dengue di Kota Palu, Sulawesi Tengah Tahun 2001 - 2008. Jurnal Vektor Penyakit, III(1), pp.7–13.
Andiarsa D & Sembiring WSRG, 2017. Dengue Haemorrhagic Fever Transmission Risk Level on Three Local Health Center in Three Endemic District in South Sulawesi Province Indonesia. , 9(November), pp.69–76.
Astuti EP, Prasetyowati H & Ginanjar A, 2016. Risiko Penularan Demam Berdarah Dengue berdasarkan Maya Indeks dan Indeks Entomologi di Kota Tangerang Selatan, Banten. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan., 26(4), pp.211–218. Available at: http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/MPK/article/view/4510/4645.
Astuti FD & Susanti A, 2017. Perbedaan Indeks Entomologi Pemantauan Jumantik Dewasa dan Jumantik Anak di Dusun Mejing Kidul, Ambar Ketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Vektor Penyakit, Vol 11(1), pp.33–42. Available at: http://dx.doi.org/10.22435/vectorp.v11i1.6488.33-42.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2018. Jumlah Wisatawan Asing ke Bali dan Indonesia, 1969-2017. bali.bps.go.id. Available at: https://bali.bps.go.id/statictable/2018/02/09/28/jumlah-wisatawan-asing-ke-bali-dan-indonesia--1969-2017.html [Accessed May 16, 2018].
Badrah S & Hidayah N, 2011. Hubungan antara Tempat Perindukan Nyamuk Aedes aegypti dengan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 1(2), pp.150–157.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, 2016. Pedoman Pengumpulan Data Vektor (Nyamuk) di Lapangan - Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit di Indonesia, Salatiga: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit.
Candra A, 2010. Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies, 2(2), pp.110–119.
Chadijah S, Rosmini & Halimudin, 2011. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD) di dua kelurahan di Kota Palu Sulawesi Tengah. Media Litbang Kesehatan, 21(4), pp.184–190.
Cruz EI, Salazar F V., Porras E, Mercado R, Orais V & Bunyi J, 2008. Entomological survey of dengue vectors as basis for developing vector control measures in Barangay Poblacion, Muntinlupa City, Philippines, 2008. Dengue Bulletin, 32, pp.167–170.
Dhewantara PW & Dinata A, 2015. Analisis Risiko Dengue Berbasis Maya Index pada Rumah Penderita DBD di Kota Banjar Tahun 2012. BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA, 11(01), pp.1–8.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2016. Profil Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/17_Profil_Kes.Prov.Bali_2012.pdf.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2017. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ekaputra IB, Ani LS & Suastika K, 2013. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Puskesmas III Denpasar Selatan. Public Health and Preventive Medicine Archive, 1(2), pp.189–197.
Hadi UK, Soviana S & Gunandini DD, 2012. Aktivitas nokturnal vektor demam berdarah dengue di beberapa daerah di Indonesia. Jurnal Entomologi Indonesia, 9(1), pp.1–6. Available at: http://pei-pusat.org/jurnal/index.php/jei/article/view/73.
Hendri J, Res RN & Prasetyowati H, 2010. Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes spp . Di Pasar Wisata Pangandaran. Aspirator, 2(1), pp.23–31.
Joharina AS & Widiarti, 2014. Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur. Jurnal Vektor, 8(2), pp.33–40.
Karyanti MR & Hadinegoro SR, 2009. Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Sari Pediatri, 10(6), pp.424–432.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, 2016. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. , pp.1–64. Available at: http://kemenpar.go.id/userfiles/PERMEN PAR No_14 Thn 2016 ttg PEDOMAN DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN_Grda.pdf.
Kurniawan TP, 2015. Studi Angka Bebas Jentik (ABJ) dan Indeks Ovitrap di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulakrejo Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kesehatan, 1(2), pp.72–76.
Kusumawardani E, 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Ibu Dalam Pencegahan Demam Berdarah. Thesis : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, pp.1–95.
Maksud M, Udin Y, Mustafa H, Risti & Jastal, 2015. Survei Jentik DBD di Tempat-tempat Umum (TTU) di Kecamatan Tanantovea , Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Jurnal Vektor Penyakit, 9(1), pp.9–14.
Mavalankar D, Puwar T, Murtola T & Vasan SS, 2009. Quantifying the impact of chikungunya and degue on tourism revenues, India. Available at: http://www.iimahd.ernet.in/publications/data/2009-02-03Mavalankar.pdf.
Meliyanie G, Wahyudi RI & Andiarsa D, 2017. Dampak penggunaan insektisida dalam rumah tangga terhadap keberadaan larva / pupa aedes aegypti di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Journal of Health Epidemology and Comunicable Diseases, 2(1), pp.14–18.
Murdani AP, Martini S & Purnomo W, 2016. Pemetaan Kejadian DBD Berdasarkan Angka Bebas Jentik dan Jenis Infeksi Virus Dengue. Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto, 8(1), pp.30–43.
Nugrahaningsih M, Putra NA & Aryanta IWR, 2010. Hubungan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Kuta Utara. Ecotrophic, 5(2), pp.93–97.
Pratamawati DA, 2012. Peran Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 6(6), pp.243–248. Available at: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=269746&val=7113&title=Peran Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia.
Pujiyanti A & Trapsilowati W, 2010. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu rumah tangga dalam pencegahan demam berdarah dengue di Kelurahan Kutowinangun Salatiga. Jurnal Vektora, II(2), pp.102–115.
Purnama SG, Satoto TB & Prabandari Y, 2013. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Terhadap Infeksi Dengue di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Arc. Com. Health, 2(1), pp.20–27.
Purnama SG & Satoto TBT, 2012. Maya Index dan Kepadatan Larva Aedes aegypti terhadap Infeksi Dengue. Makara Kesehatan, 16(2), pp.57–64. Available at: http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/view/1630.
Respati YK & Keman S, 2007. Perilaku 3M, Abatisasi dan Keberadaan Jenis Aedes aegypti Hubungannya Dengan Kejadian DBD. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(2), pp.107–118.
Ridha MR, Rahayu N, Rosvita NA & Setya DE, 2013. Hubungan Kondisi Lingkungan dan Kontainer dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarbaru. Jurnal Buski, 4(3), pp.133–137.
Rokhmawanti N, Martini & Ginandjar P, 2015. Hubungan Maya Index dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Tegalsari Kota Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), pp.162–170.
Sandhi NPDA & Martini NK, 2014. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kinerja Juru Pemantau Jentik Dalam Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Kecamatan Denpasar Selatan Tahun 2013. Community Health VOLUME II Januari, II(1), pp.120–132.
Schmidt-Chanasit J, Haditsch M, Schöneberg I, Günther S, Stark K & Frank C, 2010. Dengue virus infection in a traveller returning from croatia to Germany. Eurosurveillance, 15(40), pp.2–3.
Seran MD & Prasetyowati H, 2012. TRANSMISI TRANSOVARIAL VIRUS DENGUE PADA TELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI (L.). Aspirator, 4(2), pp.53–58.
Sofia, Suhartono & Wahyuningsih NE, 2014. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 13(1), pp.30–38.
Subagia K, Agung A, Sawitri S, Wirawan N & Wirawan DN, 2013. Lingkungan Dalam Rumah, Mobilitas dan Riwayat Kontak Sebagai Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Denpasar tahun 2012. Public Health and Preventive Medicine Archive, 1(1), pp.1–7.
Sucipto PT, Raharjo M & Nurjazuli, 2015. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Jenis Serotipe Virus Dengue Di Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 14(2), pp.51–56.
Sunaryo & Pramestuti N, 2014. Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(8), pp.423–429.
Supartha IW, 2008. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera : Culicidae). In Seminar Dies Universitas Udayana. pp. 1–18. Available at: http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/makalah-supartha-baru.pdf.
Suyasa ING, Putra NA & Aryanta IWR, 2007. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Ecotrophic, 3(1), pp.1–6.
Taviv Y, Saikhu A & Hotnida Sitor, 2010. Pengendalian DBD melalui pemanfaatan pemantau jentik dan ikan cupang di Kota Palembang. Buletin Penelitian Kesehatan, 38(4), pp.198–207.
Trapsilowati W, Mardihusodo SJ, Prabandari YS & Mardikanto T, 2015. Pengembangan Metode Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18(123), pp.95–103.
Waryono T, 2004. Ekosistem Rayap Dan Vektor Demam Berdarah Di Lingkungan Permukiman. In Penanggulangan Rayap dan Vektor Demam Berdarah pada Bangunan dan Perumahan. Depok, pp. 1–9. Available at: https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/33-ekosistem-rayap.
WHO, 2011. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever Revised and expanded edition, India. Available at: http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Comprehensive+Guidelines+for+Prevention+and+Control+of+Dengue+and+Dengue+Haemorrhagic+Fever#1.
Widiarti & Lasmiati, 2015. Beberapa Aspek Entomologi Pendukung Meningkatnya Kasus Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Tengah. Jurnal Ekologi Kesehatan, 14(4), pp.309–317.
Widiarti, Setiyaningsih R & Pratamawati DA, 2018. Implementasi Pengendalian Vektor DBD di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekologi Kesehatan, 17(1), pp.20–30.
World Health Organization, 2012. International travel and health, Switzerland: World Health Organization. Available at: http://www.who.int/ith/ITH_EN_2012_WEB_1.2.pdf.
Published
2019-06-27
How to Cite
Widjajanti, W., Ayuningtyas, R. T., & Adnyana, N. (2019). INDEKS ENTOMOLOGI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE DI TIGA KABUPATEN DI PROVINSI BALI. Vektora : Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 11(1), 11-20. https://doi.org/10.22435/vk.v11i1.1137