Daya Proteksi Minyak Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.) dalam Basis Gel Hidroksipropil Metilselulosa sebagai Repelen Aedes aegypti
Protection of Coriander Seed Oil (Coriandrum sativum L.) in Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC) Gel Based as Aedes aegypti Repellent
Keywords:
minyak biji ketumbar, HPMS, repelen Aedes aegypti
Abstract
Abstrak. Satu upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan mencegah kontak manusia dan vektornya, yaitu Aedes aegypti. Penelitian repelen nyamuk menggunakan bahan aktif dari alam telah banyak dilakukan, contohnya minyak ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum L.). Akan tetapi, ekstrak murni biji ketumbar mudah menguap dan kurang efektif apabila digunakan secara langsung sebagai repelan Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi konsentrasi gelling agent hidroksipropil metilselulosa (HPMS) terhadap lama waktu perlindungan dan daya proteksi gel minyak biji ketumbar sebagai repelen terhadap Aedes aegypti. Metode penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain posttest-only control group design. Kelompok perlakuan diberi gel minyak biji ketumbar menggunakan konsentrasi HPMS 7,5%; 10%; dan 12,5% dengan 6 kali replikasi. Kelompok kontrol terdiri dari kontrol positif yaitu ekstrak biji ketumbar murni konsentrasi 60% dalam etanol 96% dan kontrol negatif yaitu lengan tanpa
olesan apapun. Analisa data menggunakan uji Mann–Whitney dan Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa HPMS 7,5% memiliki jumlah nyamuk hinggap paling sedikit selama 6 jam pengamatan dengan rerata hinggap 3,2%. Suhu dan kelembaban ruang penelitian homogen. Penambahan HPMS terbukti memberikan peningkatan daya proteksi dan lama perlindungan yang sebelumnya belum maksimal terhadap nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi HPMS 7,5% sesuai standart Komisi Pestisida (1995) dengan rerata daya proteksinya adalah 97% selama 6 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gelling agent seperti HPMS dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan daya proteksi selama 6 jam perlindungan.
References
1. Kementerian Kesehatan RI. InfoDatin Situas demam berdarah dengue. [Internet]. 2018;31(1):71–8. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/download. php?file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdf
2. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019 [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020. Tersedia pada: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
3. Ditjen PP & PL. Pedoman penggunaan insektisida (pestisida) dalam pengendalian vektor. I. Kemenkes RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
4. Sentra Informasi Keracunan (SIKer) Nasional. Bahaya DEET pada insect-repellent [Internet]. Badan POM. 2016 [dikutip 30 Juli 2021]. Tersedia pada: http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Bahaya%0ADEETpadaInsect.pdf.
5. Prasetyowati H, Astuti EP, Ruliansyah A. Penggunaan insektisida rumah tangga dalam pengendalian populasi Aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue ( DBD ) di Jakarta Timur. ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies [Internet]. 2016;8(1):29–36. Tersedia pada: https://ejournal2.litbang.kemkes.
go.id/index.php/aspirator/article/view/1218
6. Satyal P, Setzer WN. Chemical compositions of commercial essential oils from Coriandrum sativum fruits and aerial parts. Natural Product Communicationa [Internet]. 2020;15(7):1–12. Tersedia pada:ttps://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1934578X20933067
7. Palmieri S, Pellegrini M, Ricci A, Compagnone D, Sterzo C Lo. Chemical composition and antioxidant activity of thyme, hemp and coriander extracts: A comparison study of maceration, soxhlet, UAE and RSLDE Techniques. Foods [Internet]. 2020;9(9):1221. Tersedia pada: https://www.mdpi.com/2304-8158/9/9/1221
8. Huff RM, Jason Pitts R. An odorant receptor from Anopheles gambiae that demonstrates enantioselectivity to the plant volatile, linalool. PLoS ONE [Internet]. 2019;14(11):1–15. Tersedia pada: https://journals.plos.org/plosone/ article?id=10.1371/journal.pone.0225637
9. Jubaedah N, Winarko, Rohmalia F. Uji efektifitas ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum) sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Gema Kesehatan Lingkungan [Internet]. 2017;15(2):27–32. Tersedia pada: http://journal.poltekkesdepkes-sby. ac.id/index.php/KESLING/article/view/677
10. Fitriani NR, Muryani S, Windarso SE. Pengaruh Formulasi ekstrak biji ketumbar (Coriandrum Sativum) sebagai repellent nyamuk Aedes Sp. Jurnal Kesehatan Lingkungan: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan [Internet]. 2019;16(2):775–82. Tersedia pada: https://ejournal.kesling-poltekkesbjm.com/index. php/JKL/article/view/159
11. Huljani M, Ahsanunnisa R. Pemanfaatan ekstrak buah ketumbar (Coriandrum sativum L.) sebagai larvasida nabati nyamuk Aedes aegypti. Prosiding seminar nasional sains dan teknologi terapan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang [Internet]. 2019;2(1). Tersedia pada: http://semnas.radenfatah.ac.id/index.php/semnasfst/article/view/53
12. Komisi Pestisida Departemen Pertanian. Metode standar pengujian efikasi pestisida. Jakarta; 1995.
13. Pramita R I, Fitriani VY, Mita N, Ramadhan AM. Pengaruh konsentrasi HPMC (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) sebagai gelling agent dengan kombinasi humektan terhadap karakteristik fisik basis gel. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences [Internet]. 2017;5(April 2017):139–48. Tersedia pada:
https://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/view/230
14. Yuliani SH. Formulasi gel repelan minyak atsiri tanaman akar wangi (Vetivera zizanioidesi (L) Nogh): Optimasi Komposisi Carbopol 3%. b/v.– propilenglikol. Majalah Farmasi Indonesia [Internet]. 2005;16(4):197–203. Tersedia pada: https:// core.ac.uk/download/pdf/326766546.pdf
15. Kurniawati L, Hapsari I, Hartanti D. Daya repelan gel minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata (Lmk) Hook.f & Thoms) dalam basis carbopol, terhadap nyamuk Aedes aegypti. Pharmacy [Internet]. 2009;07(03). Tersedia pada: https://www. fs.fed.us/research/publications/misc/63343_2009 Parrotta Cananga odorata.pdf
16. Wulandari ER, Hapsari I, Hartanti D. Daya repelan gel minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata (Lmk) Hook.f & Thoms) dalam Basis CMC Na, terhadap nyamuk Aedes aegypti. 2011;08(01):102–15. Tersedia pada: https://www.fs.fed.us/research/publications/misc/63343_2009 Parrotta Cananga odorata.pdf
17. Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME. Handbook of pharmaceutical excipients [Internet]. 6 ed. Vol. 6, Pharmaceutical Press. London: Pharmaceutical Press; 2009. Tersedia pada:https://www.google.co.id/books/edition/Handbook_of_Pharmaceutical_Excipients/SPePtQEACAAJ?hl=id
18. Voigt R. Buku pelajaran teknologi farmasi. Noerono S, editor. Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 1995.
19. WHO. Guidelines for efficacy testing of mosquito repellents for human skin [Internet]. Who/Htm/Ntd/Whopes/2009.4. World Health Organization; 2009. Tersedia pada: https://apps.who.int/iris/handle/10665/70072
20. Werdiningsih I, Amalia R. Lotion ekstrak daun zodia (Evodia sauveolens) sebagai repelen nyamuk Aedes sp. Jurnal Vektor Penyakit [Internet]. 2018;12(2):103–8. Tersedia pada: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/vektorp/article/view/839
21. Lestari FD, Simaremare ES. Uji potensi minyak atsiri daun zodia (Evodia suaveolens Scheff) sebagai insektisida nyamuk Aedes aegypti L dengan metode elektrik Pharmacy [Internet]. 2017;14(01). Tersedia pada: http://jurnalnasional.ump.ac.id/ index.php/PHARMACY/article/view/1358
22. Asadollahi A, Khoobdel M, Zahraei-Ramazani A, Azarmi S, Mosawi SH. Effectiveness of plant-based repellents against different Anopheles species: A systematic review. Malaria Journal [Internet]. 2019;18(436):1–20. Tersedia pada:https://doi.org/10.1186/s12936-019-3064-8
23. Silva F, Domeño C, Domingues FC. Chapter 35 - Coriandrum sativum L.: Characterization, biological activities, and applications [Internet]. Nuts and seeds in health and disease prevention. Elsevier Inc.; 2020. 497–519 hal. Tersedia pada:http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-818553-7.00035-8
24. Mandal S, Mandal M. Coriander (Coriandrum sativum L.) essential oil: Chemistry and biological activity. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine [Internet]. 2015;5(6):421–8. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1016/j.apjtb.2015.04.001
25. Wheelwright M, Whittle CR, Riabinina O. Olfactory systems across mosquito species. Cell and Tissue Research [Internet]. 2021;383(1):75–90. Tersedia pada: https://doi.org/10.1007/s00441-020-03407-2
26. Ulfa M. Pengaruh formulasi gel repelan minyak atsiri bunga mawar (Rosa damascena Mill.) dengan kombinasi HPMC-propilen glikol terhadap sifat fisik dan uji aktivitasnya [Internet]. Universitas Muhaammadiyah Surakarta; 2015. Tersedia pada: https://onesearch.id/Record/IOS2728.39946
27. Afianti HP, Murrukmihadi M. Pengaruh variasi kadar gelling agent antibakteri sediaan gel ekstrak etanolik kemangi (Ocimum basilicum L. forma citratum Back). Majalah Farmaseutik [Internet]. 2015;11(2):307–15. Tersedia pada: https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/view/24121/15777
28. Ardana M, Aeyni V, Ibrahim A. Formulasi dan optimasi basis gel HPMC (hidroxy propyl methyl cellulose) dengan berbagai variasi konsentrasi. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry [Internet]. 2015;3(2):101–8. Tersedia pada: https://jtpc. farmasi.unmul.ac.id/index.php/jtpc/article/view/95
29. Raji JI, Melo N, Castillo JS, Gonzalez S, Saldana V, Stensmyr MC, et al. Aedes aegypti mosquitoes detect acidic volatiles found in human odor using the IR8a Pathway. Current Biology [Internet]. 2019;29(8):1253-1262.e7. Tersedia pada: https://doi. org/10.1016/j.cub.2019.02.045
30. Tambunan S, Sulaiman TNS. Formulasi gel minyak atsiri sereh dengan basis HPMC dan karbopol gel. Majalah Farmaseutik [Internet]. 2018;14(2):87–95. Tersedia pada:https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/download/42598/23522
2. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019 [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020. Tersedia pada: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
3. Ditjen PP & PL. Pedoman penggunaan insektisida (pestisida) dalam pengendalian vektor. I. Kemenkes RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
4. Sentra Informasi Keracunan (SIKer) Nasional. Bahaya DEET pada insect-repellent [Internet]. Badan POM. 2016 [dikutip 30 Juli 2021]. Tersedia pada: http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Bahaya%0ADEETpadaInsect.pdf.
5. Prasetyowati H, Astuti EP, Ruliansyah A. Penggunaan insektisida rumah tangga dalam pengendalian populasi Aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue ( DBD ) di Jakarta Timur. ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies [Internet]. 2016;8(1):29–36. Tersedia pada: https://ejournal2.litbang.kemkes.
go.id/index.php/aspirator/article/view/1218
6. Satyal P, Setzer WN. Chemical compositions of commercial essential oils from Coriandrum sativum fruits and aerial parts. Natural Product Communicationa [Internet]. 2020;15(7):1–12. Tersedia pada:ttps://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1934578X20933067
7. Palmieri S, Pellegrini M, Ricci A, Compagnone D, Sterzo C Lo. Chemical composition and antioxidant activity of thyme, hemp and coriander extracts: A comparison study of maceration, soxhlet, UAE and RSLDE Techniques. Foods [Internet]. 2020;9(9):1221. Tersedia pada: https://www.mdpi.com/2304-8158/9/9/1221
8. Huff RM, Jason Pitts R. An odorant receptor from Anopheles gambiae that demonstrates enantioselectivity to the plant volatile, linalool. PLoS ONE [Internet]. 2019;14(11):1–15. Tersedia pada: https://journals.plos.org/plosone/ article?id=10.1371/journal.pone.0225637
9. Jubaedah N, Winarko, Rohmalia F. Uji efektifitas ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum) sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Gema Kesehatan Lingkungan [Internet]. 2017;15(2):27–32. Tersedia pada: http://journal.poltekkesdepkes-sby. ac.id/index.php/KESLING/article/view/677
10. Fitriani NR, Muryani S, Windarso SE. Pengaruh Formulasi ekstrak biji ketumbar (Coriandrum Sativum) sebagai repellent nyamuk Aedes Sp. Jurnal Kesehatan Lingkungan: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan [Internet]. 2019;16(2):775–82. Tersedia pada: https://ejournal.kesling-poltekkesbjm.com/index. php/JKL/article/view/159
11. Huljani M, Ahsanunnisa R. Pemanfaatan ekstrak buah ketumbar (Coriandrum sativum L.) sebagai larvasida nabati nyamuk Aedes aegypti. Prosiding seminar nasional sains dan teknologi terapan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang [Internet]. 2019;2(1). Tersedia pada: http://semnas.radenfatah.ac.id/index.php/semnasfst/article/view/53
12. Komisi Pestisida Departemen Pertanian. Metode standar pengujian efikasi pestisida. Jakarta; 1995.
13. Pramita R I, Fitriani VY, Mita N, Ramadhan AM. Pengaruh konsentrasi HPMC (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) sebagai gelling agent dengan kombinasi humektan terhadap karakteristik fisik basis gel. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences [Internet]. 2017;5(April 2017):139–48. Tersedia pada:
https://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/view/230
14. Yuliani SH. Formulasi gel repelan minyak atsiri tanaman akar wangi (Vetivera zizanioidesi (L) Nogh): Optimasi Komposisi Carbopol 3%. b/v.– propilenglikol. Majalah Farmasi Indonesia [Internet]. 2005;16(4):197–203. Tersedia pada: https:// core.ac.uk/download/pdf/326766546.pdf
15. Kurniawati L, Hapsari I, Hartanti D. Daya repelan gel minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata (Lmk) Hook.f & Thoms) dalam basis carbopol, terhadap nyamuk Aedes aegypti. Pharmacy [Internet]. 2009;07(03). Tersedia pada: https://www. fs.fed.us/research/publications/misc/63343_2009 Parrotta Cananga odorata.pdf
16. Wulandari ER, Hapsari I, Hartanti D. Daya repelan gel minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata (Lmk) Hook.f & Thoms) dalam Basis CMC Na, terhadap nyamuk Aedes aegypti. 2011;08(01):102–15. Tersedia pada: https://www.fs.fed.us/research/publications/misc/63343_2009 Parrotta Cananga odorata.pdf
17. Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME. Handbook of pharmaceutical excipients [Internet]. 6 ed. Vol. 6, Pharmaceutical Press. London: Pharmaceutical Press; 2009. Tersedia pada:https://www.google.co.id/books/edition/Handbook_of_Pharmaceutical_Excipients/SPePtQEACAAJ?hl=id
18. Voigt R. Buku pelajaran teknologi farmasi. Noerono S, editor. Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 1995.
19. WHO. Guidelines for efficacy testing of mosquito repellents for human skin [Internet]. Who/Htm/Ntd/Whopes/2009.4. World Health Organization; 2009. Tersedia pada: https://apps.who.int/iris/handle/10665/70072
20. Werdiningsih I, Amalia R. Lotion ekstrak daun zodia (Evodia sauveolens) sebagai repelen nyamuk Aedes sp. Jurnal Vektor Penyakit [Internet]. 2018;12(2):103–8. Tersedia pada: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/vektorp/article/view/839
21. Lestari FD, Simaremare ES. Uji potensi minyak atsiri daun zodia (Evodia suaveolens Scheff) sebagai insektisida nyamuk Aedes aegypti L dengan metode elektrik Pharmacy [Internet]. 2017;14(01). Tersedia pada: http://jurnalnasional.ump.ac.id/ index.php/PHARMACY/article/view/1358
22. Asadollahi A, Khoobdel M, Zahraei-Ramazani A, Azarmi S, Mosawi SH. Effectiveness of plant-based repellents against different Anopheles species: A systematic review. Malaria Journal [Internet]. 2019;18(436):1–20. Tersedia pada:https://doi.org/10.1186/s12936-019-3064-8
23. Silva F, Domeño C, Domingues FC. Chapter 35 - Coriandrum sativum L.: Characterization, biological activities, and applications [Internet]. Nuts and seeds in health and disease prevention. Elsevier Inc.; 2020. 497–519 hal. Tersedia pada:http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-818553-7.00035-8
24. Mandal S, Mandal M. Coriander (Coriandrum sativum L.) essential oil: Chemistry and biological activity. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine [Internet]. 2015;5(6):421–8. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1016/j.apjtb.2015.04.001
25. Wheelwright M, Whittle CR, Riabinina O. Olfactory systems across mosquito species. Cell and Tissue Research [Internet]. 2021;383(1):75–90. Tersedia pada: https://doi.org/10.1007/s00441-020-03407-2
26. Ulfa M. Pengaruh formulasi gel repelan minyak atsiri bunga mawar (Rosa damascena Mill.) dengan kombinasi HPMC-propilen glikol terhadap sifat fisik dan uji aktivitasnya [Internet]. Universitas Muhaammadiyah Surakarta; 2015. Tersedia pada: https://onesearch.id/Record/IOS2728.39946
27. Afianti HP, Murrukmihadi M. Pengaruh variasi kadar gelling agent antibakteri sediaan gel ekstrak etanolik kemangi (Ocimum basilicum L. forma citratum Back). Majalah Farmaseutik [Internet]. 2015;11(2):307–15. Tersedia pada: https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/view/24121/15777
28. Ardana M, Aeyni V, Ibrahim A. Formulasi dan optimasi basis gel HPMC (hidroxy propyl methyl cellulose) dengan berbagai variasi konsentrasi. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry [Internet]. 2015;3(2):101–8. Tersedia pada: https://jtpc. farmasi.unmul.ac.id/index.php/jtpc/article/view/95
29. Raji JI, Melo N, Castillo JS, Gonzalez S, Saldana V, Stensmyr MC, et al. Aedes aegypti mosquitoes detect acidic volatiles found in human odor using the IR8a Pathway. Current Biology [Internet]. 2019;29(8):1253-1262.e7. Tersedia pada: https://doi. org/10.1016/j.cub.2019.02.045
30. Tambunan S, Sulaiman TNS. Formulasi gel minyak atsiri sereh dengan basis HPMC dan karbopol gel. Majalah Farmaseutik [Internet]. 2018;14(2):87–95. Tersedia pada:https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/download/42598/23522
Published
2022-07-04
How to Cite
1.
Ogotan Z, Winarko W, Sulistio I, Rusmiati R. Daya Proteksi Minyak Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.) dalam Basis Gel Hidroksipropil Metilselulosa sebagai Repelen Aedes aegypti. ASP [Internet]. 4Jul.2022 [cited 27Mar.2023];14(1):29-4. Available from: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/5287
Section
Articles
Copyright (c) 2022 The authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
