IDENTIFIKASI TELUR CACING ZOONOTIK PADA FESES Rattus tanezumi DI PASAR KOTA BANJARNEGARA
Abstract
ABSTRAK
Tikus dikenal sebagai reservoir alami dari beberapa infeksi cacing yang penting bagi kesehatan masyarakat. Tikus
mengandung mikroorganisme tersebut yang dapat ditularkan melalui kontak dengan kotoran tikus yang terinfeksi atau
melalui ektoparasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi telur cacing zoonotik pada Rattus spp. di Pasar Kota
Banjarnegara. Penelitian ini merupakan studi observasional yang dilakukan di Pasar Kota Banjarnegara pada bulan Agustus
2013. Penangkapan tikus dilakukan selama tiga malam berturut-turut menggunakan 200 perangkap hidup yang dipasang
pada tempat yang berbeda, yaitu kios buah, kios sembako dan kios beras. Prevalensi cacing zoonotik pada feses tikus
R. tanezumi sebesar 10% Capilaria hepatica; 5% Hymenolepis diminuta dan 5% Sypachia muris. Pencemaran telur cacing
zoonotik dalam feses tikus perlu diwaspadai sebagai investigasi awal sumber penularan penyakit kecacingan melalui tikus.
Copyright (c) 2014 Dyah widiastuti, Nova pramestuti, Novia tri astuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BALABA and Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (National Institute of Health Research and Development) as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc. , will be allowed only with a written permission from BALABA and Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (National Institute of Health Research and Development).
BALABA and Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (National Institute of Health Research and Development), the Editors and the Advisory International Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal.
Click here to download Copyright Transfer Form.