SURVEILANS MIGRASI SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN DINI MALARIA DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006

  • Sunaryo Sunaryo
Keywords: Malaria, Surveilans Migrasi

Abstract

Malaria import masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Banjarnegara, dua tahun terakhir Proporsi malaria import meningkat lebih dari 50 %, bahkan pada bulan Maret 2006 di Kecamatan Pagedongan ada Kejadian Luar Biasa malaria. Surveilans migrasi merupakan salah satu cara menemukan penderita malaria di masyarakat, yaitu kegiatan pengambilan sediaan darah masyarakat yang datang dan pergi dari daerah endemis.

Penelitian dilakukan dengan cara survei malaria pada penduduk migrasi di Kecamatan bermasalah malaria import di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan bulan Februari sampai bulan Nopember 2006.

Hasil penelitian berupa informasi tentang pelaksanaan sistem surveilans migrasi dari tingkat desa sampai tingkat Kabupaten. Juru Malaria Desa (JMD) yang tinggal di desa endemis memiliki peran efektif untuk menjaring imigran yang datang dan pergi ke luar daerah untuk diperiksa Sediaan Darah malaria. Pada pelaksanaannya diperlukan pendanaan yang cukup untuk kompensasi JMD. Upaya altematif adalah memfungsikan Kader Desa/Posmaldes secara sukarela untuk membantu menjaring malaria import. Kebijakan Bupati tentang pentingnya survei migrasi melalui Surat Edaran/SK merupakan kekuatan politis untuk menggerakkan instansi pemerintah sampai tingkat desa. Membentuk jaringan informasi di tingkat RT/Dusun untuk memantau penduduk yang datang dan pergi ke luar daerah.

Dari kegiatan surveilans migrasi yang dilaksanakan di kecamatan sampai tingkat desa, diharapkan dapat sebagai model yang dapat diadopsi oleh kabupaten lain yang memiliki situasi pennasalahan wilayah yang sama.

References

-
Published
2019-01-24
How to Cite
1.
Sunaryo S. SURVEILANS MIGRASI SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN DINI MALARIA DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006. blb [Internet]. 24Jan.2019 [cited 17May2024];5(02):3-, 31. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1249