Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara

  • Ahmad Faizal Rangkuti FKM Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
  • Sulistyani Sulistyani FKM Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
  • Nur Endah W FKM Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Keywords: Malaria, Environment, Behavior, Panyabungan

Abstract

Panyabungan is one of the districts in Mandailing Natal regency which is an endemic area of malaria. The number of Malaria cases until 2013 reached 36.6 ‰ in 2879 positive cases. This study aimed to determine factors related to the malaria’s occurrence. This research was observational analytic study with case control design, analyzed by logistic regression.. The result of study indicated that the area of study was in the plateu, the average of temperature and humidity is 30.8 ° C and 66.7% during the day but the everage at night is on 27.2 ° C and 71.7. Factors which  significantly associated with the occurence of malaria were the use of mosquito nets (p value: 0.000; OR: 3.573 ; 95% CI: 1.732 to 7.373), the use of anti-mosquito  substance  (p value: 0.029; OR: 2.719; 95% CI: 1.087 to 6.798), had activity outside  of the house at night (p value: 0.01; OR: 3.254; 95% CI: 1.563 to 6.777), the use of long clothes (p value: 0.013; OR: 2.474; 95% CI: 1.205 to 5.076) and the presence of stagnant water (p value: 0.033; OR: 2.33; 95% CI: 1.06 to 5.118). The dominant risk factors was not using mosquito nets at night.

 

References

1. Sorontou, Y. Ilmu Malaria Klinik. Jakarta,EGC, 2013.

2. D World Health Organization. World Malaria Report 2013. from WHO Press.2013

3. Harjanto.P.N, Nugroho A., Gunawan C.A., Malaria Dari Molokuler ke Klinis, Edisi Ke 2, EGC. Jakarta, 2009

4. Arsin, A A. Malaria di Indonesia Tinjauan Aspek Epidemiologi. Makassar, Masagena Press, 2012

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2013. 2013

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Profil Kesehatan Indonesia 2012. 2013

7. Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara Dalam Angka 2013. 2013

8. Imbiri, J.K., Suhartono, Nurjazuli. Analisi Faktor Risiko Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan: 2012 Vol. 11 No 2

9. Prajoga,B D. Metodologi Penelitian. Surabaya : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Surabaya.2005

10. Baba, I. Faktor - Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi Kota Jayapura). Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.Tesis. 2007

11. Wael, M.Y., Thaha,R.M., Riskiyani,S.,. Upaya Pencegahan Malaria Oleh Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kayeli, Kecamatan Wayapo, Kabupaten Buru, Maluku. Promosi Kesehatan FKM Universitas Hasanuddin Makassar. 2013

12. Honrado ER, Fungladda W. Social and Behavioral Risk Faktors Related to Malaria in Southeast Asia Countries. Bangkok: Department of Tropical Medicine, Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University.2003.

13. Hung, Le Q, et al. Control of Malaria: a successful experience from Vietnam. Bulletin of the World Health Organization. 80: 660-666. 2002.

14. Rubianti, I., Wibowo, T.A., Sholikhah. Faktor-Faktor Risiko Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Paruga Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kesmas UAD Vol 3, No 3 September 2009. ISSN : 1978-0575

15. Santy, Fitriangga, A., Natalia, D. Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan dengan Kejadian Malaria di Desa Sungai Ayak 3 Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekada. jurnal Vol. 2, No. 1. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura Pontianak. 2014

16. Sunarsih, E. Faktor Risiko Lingkungan dan Perilaku yang Berkaitan dengan Kejadian Malaria di Pangkal Dalam Pangkal Pinang (Tesis).2009

17. Liu,W.,Zhang,J.,Hashim,J.H.,Jalaludin,J.,Hashim,Z.,Goldstein,B.D. Mosquito Coil Emissions and Health Implications. Research Article. Environ Health Perspect. Sep 2003; 111(12): 1454–1460

18. Kandun,N. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Bakti Husada. Jakarta. 2000.

19. Pebrorizal. Faktor-faktor Risiko Penularan Malaria Vivax di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Skripsi (2007). Yogyakarta: IKM Universitas Ahmad Dahlan.

20. Rizal. Hubungan Tindakan Pencegahan Keluarga/Individu dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Uban. Skripsi (2000). Yogyakarta: IKM Universitas Ahmad Dahlan.

21. Zulkoni,A. Parasitologi untuk Keperawatan, Kesehatan Masyarakat dan Teknik Lingkungan. Yogyakarta, Nuha Medika,2011

22. Dale,M.,Ndoen,E.,Wild,C.,Dale,P.,Sipe,N. Relationships between anopheline mosquitoes and topography in West Timor and Java, Indonesia.2010. (http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pmc/articles/PMC2939620/Accesed 22 – 09 – 2014 Jam 12.30) 2010

23. Sarumpaet SM, Tarigan R. Faktor Risiko Kejadian Malaria di Kawasan Ekosistem Leuser Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Medan : Universitas Sumatera Utara.2007

24. Widoyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga.2008

25. Depkes RI. Pemberantasan Penyakit Menular. Dirjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Jakarta, 1983

26. AP,A.E.,Ishak,H.,Birawida,A.B. Hubungan Antara Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Dengan Kejadian Malaria Di Kelurahan Pekkabata Kec.Polewali Kab.Polewali Mandar. FKM Universitas Hasanuddin. Makassar. 2013

27. Frits, W. Hubungan Kondisi Fisik Bangunan Rumah dan Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian Malaria Pada Anak Umur 6 – 59 bulan di Unit Pelayanan Kesehatan di Distrik Fakfak .(Tesis).2003
Published
2018-08-21
How to Cite
1.
Rangkuti A, Sulistyani S, Endah W N. Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara. blb [Internet]. 21Aug.2018 [cited 28Apr.2024];13(1):1-0. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/238
Section
Articles