Risiko Penularan DBD Berdasarkan Maya Index dan Key Container pada Rumah Tangga Kasus dan Kontrol di Kota Bandung
Abstract
Dengue virus infection in Bandung city in 2016 reach as amount 3381 cases. The high number of dengue cases indicated that dengue prevention and vector control have not been implemented optimally. Therefore, people who live in this area is at risk of DHF transmission. The risk of transmission and potential breeding place of Aedes sp. can be analyzed by maya index and key container. The aim of this study was to describe maya index and key containers in case and control household in the Bandung City. This study is a further analysis of the study entitled "Determination of Risk Factors for Household Sanitation in the Dengue Hemorrhagic Fever case in Bandung city". Data analysis including data of the number of houses examined, the number of houses that were positive larvae, the number of containers examined, the number of positively larvae containers and the location of containers. Data analysis was carried out to calculate maya index and identifying key container. Based on indicators risk of breeding and environmental sanitation, the values of breeding risk index, hygiene risk index, and maya index in Bandung city were in the moderate category in both case and control households. The key containers case and control households were dispensers, bathtubs and buckets.
ABSTRAK
Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung mencapai 3.381 kasus pada tahun 2016. Masih tingginya kasus DBD menunjukkan upaya pengendalian vektor DBD belum optimal. Setiap penduduk yang tinggal di wilayah ini berisiko tertular DBD. Risiko penularan dan tempat perkembangbiakan potensial Aedes di suatu wilayah dapat dianalisa dengan maya index dan key container. Tujuan dari studi ini adalah menggambarkan maya index dan key container pada rumah tangga kasus dan kontrol di wilayah Kota Bandung. Kajian ini merupakan analisis lanjut dari hasil penelitian “Penentuan Faktor Risiko Sanitasi Rumah Tinggal Pada Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung”. Kajian ini menganalisa data berupa jumlah rumah yang diperiksa, jumlah rumah yang positif jentik, jumlah kontainer yang diperiksa, jumlah kontainer yang positif jentik serta letak kontainer. Data tersebut dianalisis lebih lanjut untuk menghitung maya index dan mengidentifikasi key container. Berdasarkan indikator risiko tempat perkembangbiakan dan sanitasi lingkungan, nilai Breeding Risk Index (BRI), Hygiene Risk Index (HRI), serta maya index di wilayah Kota Bandung termasuk kategori sedang baik pada rumah tangga kasus maupun kontrol. Key container yang ditemukan di rumah tangga kasus dan kontrol adalah dispenser, bak mandi dan ember.
References
WHO. Dengue guideline for diagnosis, treatment, prevention and control. Geneva: WHO Press; 2009.
Chadee D. Resting behaviour of Aedes aegypti in Trinidad: with evidence for the re-introduction of indoor residual spraying (IRS) for dengue control. Parasit Vectors. 2013;6(1):255. doi: 10.1186/1756-3305-6-255.
Rodrigues M de M, Marques GRAM, Serpa LLN, Arduino M de B, Voltolini JC, Barbosa GL, et al. Density of Aedes aegypti and Aedes albopictus and its association with number of residents and meteorological variables in the home environment of dengue endemic area, São Paulo, Brazil. Parasit Vectors. 2015;8:115. doi: 10.1186/s13071-015-0703-y.
Prasetyowati H, Ginanjar A. Maya indeks dan kepadatan larva Aedes aegypti di daerah endemis DBD Jakarta Timur. Vektora. 2017;9(1):43-9.
Astuti EP, Prasetyowati H, Ginanjar A. Risiko penularan demam berdarah dengue berdasarkan maya indeks dan indeks entomologi di Kota Tangerang Selatan, Banten. Media Litbangkes. 2016;26(4):211–8.
Ridha MR, Rahayu N, Rosvita NA, Setyaningtyas DE. Hubungan kondisi lingkungan dan kontainer dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue di kota Banjarbaru. J Buski. 2013;4(3):133–7.
Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Laporan kasus Demam Berdarah Dengue [Unpublished]. Bandung; 2015.
Ariva L, Oginawati K. Identifikasi density figure dan pengendalian vektor demam berdarah dengue pada Kelurahan Cicadas Kota Bandung. Jurnal Teknik Lingkungan. 2013;19(1):55-69.
Lukman Hakim, Ruliansyah A. Hubungan keberadaan larva Aedes spp. dengan kasus demam berdarah dengue di Kota Bandung. Aspirator. 2015;7(2):74-82.
Joharina AS, Widiarti. Kepadatan larva nyamuk vektor sebagai indikator penularan demam berdarah dengue di daerah endemis di Jawa Timur. 30. J Vektor Penyakit. 2014;8(2):33–40.
Barbosa GL, Donalísio MR, Stephan C, Lourenço RW, Andrade VR, Arduino MdB, et al. Spatial distribution of the risk of dengue and the entomological indicators in Sumaré, State of São Paulo, Brazil. PLoS Negl Trop Dis. 2014;8(5): e2873. doi: 10.1371/journal.pntd.0002873.
Wati NAP. Survey entomologi and virtual determination index in endemic areas of dengue in the hamlet Krapyak Kulon, Panggungharjo Village, District of Sewon, Bantul, Yogyakarta. Respati Medical Journal. 2015;10(3):76–84.
Nofita E, Hasmiwati, Rusdji SR, Irawati N. Analysis of indicators entomology Aedes aegypti in endemic areas of dengue fever in Padang, West sumatra, Indonesia. Int J Mosq Res. 2017;4(2):57–9.
Fudzy H, Astuti EP, Prasetyowati H, Hendri J, Nurindra RW, Hodijah DN. Penentuan faktor risiko sanitasi rumah tinggal pada kejadian demam berdarah dengue di Kota Bandung. Laporan Akhir Penelitian. Pangandaran: Loka Litbangkes Pangandaran; 2016.
Danis-Lozano R, Rodriguez M, Avila MH. Gender-related family head schooling and Aedes aegypti larval breeding risk in southern Mexico. Salud Publica Mex. 2002;44(3):237–42.
Miller J, Martinez-Balanzar A, Gazga-Salinas D. Where Aedes aegypti live in Guerrero; using the maya index to measure breeding risk. In: Dengue: A worldwide problem, a common strategy Mexico. DF: Ministry of Health, Mexico, and Rockefeller Foundation; 1992. p. 311–7.
Dhewantara PW, Dinata A. Analisis risiko dengue berbasis maya index pada rumah penderita DBD di Kota Banjar. BALABA. 2015;11(1):1–8.
Ramadhani M, Astuty H. Kepadatan dan penyebaran Aedes aegypti setelah penyuluhan DBD di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. eJKI. 2013;1(1):10-4.
Prasetyowati H, Ipa M, Widawati M. Pre-adult survey to identify the key container habitat of Aedes aegypti (L.) in dengue endemic areas of Banten Province Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2018;49(1):23-31.
Purnama SG, Baskoro T. Maya index dan kepadatan larva Aedes aegypti terhadap infeksi Dengue. Makara Kesehatan. 2012;16(2):57–64.
Zubaidah T, Setiadi G, Akbari P. Kepadatan jentik Aedes sp. pada kontainer di dalam dan di luar rumah di Kelurahan Surgi Mufti Banjarmasin tahun 2014. J Buski. 2014;5(2).
Lubabul ‘Aniq. Hubungan karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di wilayah endemis dan non endemis di Puskesmas Mijen tahun 2015 [skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan UDINUS; 2015.
Widiastuti D, Kesuma AP, Pramestuti N. Indeks entomologi dan transmisi transovari yang mendukung peningkatan kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Banjarnegara. Spirakel. 2016;8(1):30-7.
Mardiah S, Winita R. Perbandingan keberadaan larva Aedes sp. pada kontainer di dalam rumah antara RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat [skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2013.
Toan D, Hoat L, Hu W, Wright P, Martens P. Risk factors associated with an outbreak of dengue fever/dengue haemorrhagic fever in Hanoi, Vietnam. Epidemiol Infect. 2015;143(8):1594–8. doi: 10.1017/S0950268814002647.
Hadriyati A, Marisdayana, Ajizah R. Hubungan sanitasi lingkungan dan tindakan 3M Plus terhadap kejadian DBD. J Endur. 2016;1(1).
Stiawati E. Hubungan perilaku, sanitasi lingkungan dengan kejadian DBD pada anak SD di Kota Palembang tahun 2013 [tesis]. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada; 2013.
Rokhmawanti N. Hubungan maya index dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Tegalsari Kota Tegal [tesis]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro; 2014.
Copyright (c) 2018 BALABA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to BALABA .
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases, and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic, and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with written permission from BALABA.
BALABA, the Editors, and the Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in this journal.
Click here to download Copyright Transfer Form.