MENGENAL PARASIT FILARIA
Abstract
Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan karena infeksi cacing filaria yang hidup disaluran dan kelenjar getah bening (limfe) serta menyebabkan gejala akut, kronis. Filariasis mulai dikenal di Indonesia tahun 1889 sejak Haga dan Van Eecke menemukan kasus pembesaran scrotum di Jakarta. Penyakit tersebut dapat menular kepada orang lain dengan perantara gigitan nyamuk. Seluruh wilayah Indonesia berpotensi untuk terjangkitnya penyakit tersebut, hal ini mengingat cacing sebagai penyebabnya dan nyamuk penularnya tersebar luas. Keadaan ini didukung oleh kerusakan lingkungan, seperti banjir, penebangan hutan dan lainnya yang memperluas tempat berkembangbiaknya nyamuk. Meskipun filariasis tidak mematikan secara langsung, dengan adanya demam dan bisul-bisul (abses) yang hilang timbul, dan gejala menahun berupa pembesaran/elefantiasis yang merupakan cacat menetap akan sangat mengganggu. Secara ekonomis keadaan tersebut sangat merugikan, karena mengurangi produktivitas masyarakat, serta diperlukan biaya pengobatan dan perawatan yang tidak mudah dan tidak murah.
Di Indonesia filariasis limfatik di sebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu Brugia malayi,B.timori dan Wuchereria bancrofti, yang terbagi lagi menjadi 6 tipe secara epidemiologi.
Tiap parasit mempunyai siklus hidup yang kompleks dan infeksi pada manusia tidak akan berhasil kecuali jika terjadi pemaparan larva infektif untuk waktu yang lama. Setelah terjadi pemaparan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum timbulnya perubahan patologis yang nyata pada manusia. Periodisitas dalam sirkulasi setiap mikrofilaria akan berbeda, tergantung dari spesiesnya.
References
Copyright (c) 2006 BALABA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to BALABA .
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases, and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic, and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with written permission from BALABA.
BALABA, the Editors, and the Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in this journal.
Click here to download Copyright Transfer Form.