Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jaminan Kualitas Peralatan di Puskesmas

  • Widianto Pancaharjono Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Danny Fajar Mogsa Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Armedy Ronny Hasugian Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Hadjar Siswantoro Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Armadji Kamaludi Syarif Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Agus Dwi Harso Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Sri Idaiani Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Tince Arniati Jovina Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
Keywords: Alat kesehatan, sterilisasi, kalibrasi, health devices, sterilization, calibration

Abstract

Abstrak

Diperkirakan 40–70% alat-alat medis di negara-negara miskin dan berkembang mengalami kerusakan, tidak dapat digunakan atau tidak digunakan sesuai tujuannya dan akan memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan masih kurangnya kualitas peralatan di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang memengaruhi jaminan kualitas alat-alat medis dan nonmedis yang ada di Puskesmas. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari penelitian “Pengembangan Indeks Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas” pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan 200 puskesmas terpilih sebagai sampel penelitian. Analisis univariat dilakukan untuk menilai karakteristik responden. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-square untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat pelayanan. Variabel yang dianalisis yaitu dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan nonmedis (p209); ada tempat penyimpanan/gudang sarana dan peralatan yang memenuhi persyaratan (p255); dilakukan kalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh pihak yang kompeten sesuai prosedur (p820); terdapat bukti dokumentasi dilakukannya kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku (p821); ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya (p868) terbukti mempunyai hubungan secara bermakna dan variabel “dilakukan kalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh pihak yang kompeten sesuai prosedur” berpeluang sebesar 27,681 kali mempunyai jaminan kualitas yang baik terhadap peralatan di tempat pelayanan dibandingkan dengan Puskesmas yang tidak melakukannya.

Kata Kunci : Alat kesehatan, sterilisasi, kalibrasi

Abstract

An estimated 40–70% of medical equipment in poor and developing countries are damaged, unusable or unused under its purpose and will affect the quality of health services. Several studies have shown that there is still a lack of equipment quality in Puskesmas. The purpose of this study is to assess the factors that affect the quality assurance of medical and non-medical devices in Puskesmas. This study is an in-depth analysis of the “The Development of Puskesmas Health Service Quality Index” in 2017. A cross-sectional design is used with 200 Puskesmas as the research sample. Univariate analysis and Chi-square test were conducted to assess the characteristics of the respondents and the factors associated with quality assurance of equipment at the service center. The analyzed variables are monitoring of medical and non-medical equipment maintenance (p209); storage area/warehouse that meets the requirements (p255); instruments / measuring instruments calibration or validation is carried out on time by competent parties according to procedures (p820); there is still valid documentary evidence of calibration or validation (p821); there is established policies and procedures to use clean and dirty tools, tools requiring sterilization, further treatment and special requirements for their placement (p868) proved to be significant. instruments / measuring instruments calibration or validation is carried out on time by competent parties according to procedures had a 27,681 times chance of having a good quality assurance of equipment in the service place compared to Puskesmas that did not do so.

Keywords: health devices, sterilization, calibration

References

Perry L, Malkin R. Effectiveness of medical equipment donations to improve health systems: how much medical equipment is broken in the developing world?. Med Biol Eng Comput. 2011;49(7):719–22. doi:10.1007/s11517-011-0786-3

World Health Organization (WHO). WHO Global Model Regulatory Framework for Medical Devices Including in Vitro Diagnostic Medical Devices. WHO technical report series; No. 1003. Geneva: the WHO Document Production Services; 2017. 76 p.

Indonesia. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Indonesia, Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan.

Indonesia, Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Allen-Duck A, Robinson JC, Stewart MW. Healthcare Quality: A Concept Analysis. Nurs Forum. 2017;52(4):377–86. doi:10.1111/nuf.12207

Indonesia, Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.

Indonesia, Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riset Fasilitas Kesehatan 2019. Jakarta:Lembaga Penerbit Balitbangkes; 2019.

Fannya P. Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas Biaro Kabupaten Agam Tahun 2010. [Skripsi].Sumatra Barat: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.2011.

Valentina A, Suparwati A, Suryoputro A. Analisis Pelaksanaan Sistem Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas Sitanggal Kabupaten Brebes. J Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2016;4(4):154–61.

Yolli E. Analisis Sistem Pemeliharaan Peralatan Medis di Puskesmas Seberang Padang Kota Padang Tahun 2015. [Skripsi]. Sumatra Barat: Universitas Andalas Padang; 2015.

Hendrayani A. Pengaruh Pendampingan Inspeksi Perawatan Pencegahan (Preventif Maintenance ) Alat Elektrokardiografi. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2017;8(1):1–6.

Angkasawati TJ, Arifin A, Astuti WD, Turniani. Laporan Akhir Penelitian Kajian Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Alat Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes; 2005.

Irawati N, Purwadi D, Mathori M. Upaya Peningkatan Kinerja Pelaksanaan Program Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat Kesehatan Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan. [Tesis]. Yogyakarta: Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha; 2018.

de Greeff A, Lorde I, Wilton A, Seed P, Coleman AJ, Shennan AH. Calibration accuracy of hospital-based non-invasive blood pressure measuring devices. J Hum Hypertens. 2010;24(1):58–63. doi:10.1038/jhh.2009.29

Ramadhan F. Analisis Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas Boja II Kabupaten Kendal Tahun 2018. [Skripsi]. Universitas Negeri Semarang; 2019.

Angkasawati T, Arifin A. Kesiapan Petugas Puskesmas dalam Penanggulangan Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS pada Pelayanan Antenatal. Bul Penelit Sist Kesehat. 2009;12(4):403–8.

Handayani FT, Widodo AHB. Universal Precaution of Dental Health Service at Public Health Center in The Entire Banyumas Regency. J Kesmas Indones. 2010;3(1):47–55.

Siswantoro H, Siswoyo H, Nurhayati, Tie D, Afrilia AR, Harso AD, et al. Pengembangan Indeks Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas. MediaLitbangkes.2019;29(3):269–283.doi:10.22435/mpk.v29i3.1156

Indonesia , Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi.

Altayyar SS, Mousa MA, Alfaifi AM, Negm AE, Ali MO. The Impact of Calibration on Medical Devices Performance and Patient Safety. Biomed Res. 2018;29(12):2553–60.

Susana E, Nursyamsi I, Kristianti W, Komarudin A. Gerakan Sakamed sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Kalibrasi Alat Kesehatan di Puskesmas. Din J Pengabdi Kpd Masy. 2020;4(2):346–53.

Berte LM, Nevalainen DE, Peters HJ. A Quality System for The Medical Laboratory. J Lab Med. 1997;21(1):44–50.

Rutala WA, Weber DJ. Disinfection and Sterilization in Health Care Facilities: An Overview and Current Issues. Infect Dis Clin North Am. 2016;30(3):609–37. doi:10.1016/j.idc.2016.04.002

World Health Organization and Pan American Health Organization. Decontamination and Reprocessing of Medical Devices for Health-care Facilities. WHO. Geneva: WHO Press; 2016. 1–118 p.

Indonesia, Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Permenkes Indonesia.

Weber DJ, Rutala WA. Assessing the risk of disease transmission to patients when there is a failure to follow recommended disinfection and sterilization guidelines. Am J Infect Control. 2013;41(5 SUPPL.):146–55. doi:10.1016/j.ajic.2012.10.031

Dwiastuti R, Andayani DH. Sistem Monitoring Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Berbasis Software Di Rsj Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Jurnal Teknokes. 2012;7(1):549–58.

Indonesia, Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan (The Technical SOP and SMP of Medical Equipment) (sebagai Panduan Menyusun Protap Pengoperasian dan Protap Pemeliharaan Peralatan Kesehatan). Jakarta; 2001.

Hyman WA. The Theory and Practice of Preventive Maintenance. J Clin Eng. 2003;28(1):31–6. doi:10.1097/00004669-200301000-00037

Wang B. Medical Equipment Maintenance: Management and Oversight Synthesis Lectures on Biomedical Engineering. Connecticut: Morgan & Claypool Publishers; 2012. 1–83 p.doi: 10.2200/S00450ED1V01Y201209BME045

Khalaf ABs. Maintenance Model for Minimizing Risk and Optimizing Cost-effectiveness of Medical Equipment in Palestine. J Clin Eng. 2004;29(4):210–7.

Medhat N, Samy SA, Wahed MA, Mohamed ASA. Medical Equipment Quality Assurance for Healthcare Facilities. 2008 Cairo International Biomedical Engineering Conference, Cairo; 2008:1-4. doi:10.1109/CIBEC.2008.4786101

Jin M, Switzer M, Agirbas G. Six Sigma and Lean in healthcare logistics centre design and operation: a case at North Mississippi Health Services. Int J Six Sigma Compet Advant. 2008;4(3):270–88. doi:10.1504/IJSSCA.2008.02184

Indonesia, Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

Published
2020-08-19
How to Cite
Pancaharjono, W., Mogsa, D., Hasugian, A., Siswantoro, H., Syarif, A., Harso, A., Idaiani, S., & Jovina, T. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jaminan Kualitas Peralatan di Puskesmas. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 4(2), 44-52. https://doi.org/10.22435/jpppk.v4i2.3674
Section
Articles