ASUPAN VITAMIN A DAN SENG (Zn) DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI KELURAHAN JOMBLANG KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

  • Desy Amelia Ardi Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
  • Aryu Candra Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
  • Fillah Fithra Dieny Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Keywords: dermatitis, sanitasi lingkungan, personal hygiene, riwayat asupan vitamin A, riwayat asupan seng

Abstract

Latar Belakang. Kejadian dermatitis pada anak terus meningkat beberapa tahun terakhir. Defisiensi vitamin A dan seng memengaruhi kejadian dermatitis terkait fungsi dalam sistem imun. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar risiko riwayat asupan vitamin A dan asupan seng terhadap kejadian dermatitis pada anak di bawah lima tahun (balita) berusia 2-5 tahun. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif dengan pendekatan case control. Subjek yang diambil adalah balita berusia 2-5 tahun sebanyak 58 subjek terdiri dari 29 subjek kasus dan 29 subjek kontrol diambil dengan teknik consecutive sampling. Data yang dikumpulkan yaitu riwayat asupan vitamin A dan asupan seng yang diambil menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), data mengenai personal hygiene dan sanitasi lingkungan diambil dengan pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan uji regresi logistik ganda. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 79,3 persen subjek merupakan anak-anak berusia 2-3 tahun. Status gizi rata-rata subjek adalah normal berdasarkan BB/U, TB/U maupun BB/TB. Terdapat subjek dengan riwayat asupan vitamin A kurang (29,3%), riwayat asupan seng kurang (39,7%), personal hygiene tidak baik (46,6%), sanitasi lingkungan tidak baik (79,3%). Riwayat asupan vitamin A (p=0,0001), riwayat asupan seng (p=0,001), personal hygiene (p= 0,008), sanitasi lingkungan (p=0,021) berhubungan dengan dermatitis. Riwayat asupan vitamin A (p=0,019) dan riwayat asupan seng (p=0,043) paling berisiko terhadap kejadian dermatitis. Kesimpulan. Subjek dengan riwayat asupan vitamin A kurang dari kebutuhan berisiko 7,9 kali lebih besar mengalami dermatitis, sedangkan subjek dengan riwayat asupan seng kurang dari kebutuhan berisiko 4,3 kali lebih besar mengalami dermatitis.

References

Suhardimansyah, Suaib RS, Dahlan NH. Analisis Faktor Risiko Penyakit Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas. Skripsi. Kendari: Universitas Halu Oleo, 2012.

World Health Organization. Epidemiology and Management of Common Skin Diseases in Children in Developing Countries. Geneva: World Health Organization; 2005.

Lawita AJ, Sarimin S, Karundeng MY. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Dermatitis pada Anak Usia Sekolah di Desa Tabang Barat Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal E-Ners. 2015;3(2).

Selmi C, Invernizzi P, Zuin M, Ansari AA, Gershwin ME. Evaluation of Immune Function in Nutritionally At-Risk Patient. In: Gershwin ME, Nestel P, Keen CL, editors. Handbook of Nutrition and Immunity. New Jersey: Humana Press; 2004. p. 2.

Wonggokusuma G. Akrodermatitis Enteropatika dan Defisiensi Seng. Cermin Dunia Kedokteran. 2015;42(12):914-7.

Ramos JM, Moles-Poveda P, Tessema D, Kedir M, Safayo G, Tesfasmariam A, et al. Skin Problems in Children Under Five Years Old at A Rural Hospital in Southern Ethiopia. Asian Pac J Trop Biomed. 2016;6(7):625–9.

Nutten S. Atopic Dermatitis: Global Epidemiology and Risk Factors. Ann Nutr Metab. 2015;66 suppl1:8-16.

Ludfi AS, Agustina L, Fetarayani, Baskoro, Gatot. Asosiasi Penyakit Alergi Atopi Anak dengan Atopi Orang Tua dan Faktor Lingkungan. Jurnal Peny Dalam. 2012;13(1);53-62.

Winaktu GJ. Peran Zinc pada Respons Imun. J Kedokt Meditek. 2011;17(44):24-34.

Ramakrishnan U, Webb AL, Ologoudou Ka. Infection, Immunity, and Vitamins. In: Gershwin ME, Nestel P, Keen CL, editors. Handbook of Nutrition and Immunity. New Jersey: Humana Press; 2004. p. 93.

Subowo. Imunologi Klinik. Edisi Ke-2. Bandung: Sagung Seto; 2013.

Azrimaidaliza. Vitamin A , Imunitas dan Kaitannya dengan Penyakit Infeksi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2007;1(2):90–6.

Shils ME, Shike M. Modern Nutrition in Health and Disease. 10th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006;34(9):2514.

Satriyo A, Rihatmadja R. Peran Seng di Bidang Dermatologi. MDVI. 2014;41(1):42–51.

Hendarto A, Pringgadini K. Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. Buku Bedah ASI. diunduh dari www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu, tanggal 30 Maret 2017

Kambe T, Fukue K, IshIda R, Shiho M. Overview of Inherited Zinc Deficiency in Infants and Children. Journal Nutrition Science Vitaminol. 2015;61:44–6.

Maulida A, Pramono A. Gambaran Asupan Vitamin A, Kadar Serum Seng, dan Status Gizi pada Anak Usia 9-12 Tahun. Journal of Nutrition College. 2015;4(2):323-8.

Rahman MM, Vermund SH, Wahed MA, Fuchs GJ, Baqui AH, Alvarez JO. Simultaneous Zinc and Vitamin A Supplementation in Bangladeshi Children: Randomised Double Blind Controlled Trial. BMJ. 2001;323(7308):314-8.

Candra A. Pengaruh Suplementasi Seng terhadap Berat Badan dan Tinggi Badan Balita. Journal of Nutrition Health. 2017;5(1). P.37-44.

’Arasi F. Survei Konsumsi Makanan. In: Hardinsyah, Supariasa IDN, editors. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Edisi I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2014. p. 140-9.

Sajida A, Santi DN, Naria E. Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja. 2013;2(2):38-45.

Tiyas Fajria Agustyani. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A pada Balita di Polindes Singosari Mojosongo Boyolali. Skripsi. Surakarta: STIKES Kusuma Husada, 2012.

Muhilal. Highlight of Fourty Years Research on Vitamin A Deficiency at the Center for Research and Development in Food an Nutrition. In: Scientific Speech on Retirement. Bogor: Center for Research and Development in Food and Nutrition;2005.

Andriani M, Wirjatmadi B. Gizi dan Kesehatan Balita Peranan Mikro Zinc pada Pertumbuhan Balita. Edisi I. Jakarta: Kencana; 2014.

Irianto K. Mikrobiologi:Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: CV Yrama Widya; 2007.

Suares M, Making V, Jap J. Air Kesehatan dan Kehidupan. Institute of Health Science Citra Husada Mandiri Kupang. 2017. Diunduh dari: http://chmk.ac.id/wp/air-kesehatan-dan-kehidupan/, tanggal 20 Maret 2018

Denis R. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia. 2010. Diunduh dari: https://dokumen.tips/documents/kualitas-dan-kuantitas-air-bersih-untuk-pemenuhan-kebutuhan-560c44eb752e9.html, tanggal 20 Maret 2018.

Oh SY, Chung J, Kim MK, Kwon SO, Cho BH. Antioxidant Nutrient Intakes and Corresponding Biomarkers Associated with The Risk of Atopic Dermatitis in Young Children. European Journal of Clinical Nutrition. 2010;64:245–52.

Widhyari SD. Peran dan Dampak Defisiensi Zinc (Zn) terhadap Sistem Tanggap Kebal. Wartazoa. 2012;22(3):141-8.

Andriani M, Wirjatmadi B. Gizi dan Kesehatan Balita Peranan Mikro Zinc pada Pertumbuhan Balita. Edisi I. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup; 2014.

Afriani B. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis pada Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Tahun 2016. Cendekia Medika. 2016;2(1):1-6.

Wolf LV. Dasar-Dasar Ilmu Keperawatan. Jakarta: Gunung Agung; 2000. p. 51.

Stevens PJM, Bordui F, Van der Weyde JAG. Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC; 1999.

Andayani LS. Perilaku Santri Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Ulumu Qur’an Stabat. USU e-Journal. 2005;9(2):172-77.

Sukut SS, Arif YS, Qur'aniati N. Faktor Kejadian Diare pada Balita dengan Pendekatan Teori Nola J. Pender di IGD RSUD Ruteng. Jurnal Pediomaternal. 2015;3(2):230-49.

Kusnoputranto H. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2000.

Humas FK UI. Kebersihan Lingkungan Pengaruhi Respon Imun Individu. 2015. Diunduh dari: http://fk.ui.ac.id/berita/kebersihan-lingkungan-pengaruhi-respon-imun-individu.html, tanggal 5 Juli 2018.

Darwin E. Imunologi dan Infeksi. Padang: Andalas University Press; 2006.

Maywald M, Rink L. Zinc Homeostasis and Immunosenescence. J Trace Elem Med Biol. 2015;29:24–30

Ogawa Y, Kawamura T, Shimada S. Zinc and Skin Biology. Archives of Biochemistry and Biophysics. 2016; 611:113-9.

Inoue Y, Hasegawa S, Ban S, Yamada T, Date Y, Mizutani H, et al. ZIP2 Protein, a Zinc Transporter, is Associated with Keratinocyte Differentiation. J Bio. Chem. 2014: 289 (31):21451-62.

Prasad AS, Beck FW, Bao B, Fitzgerald JT, Snell DC, Steinberg JD, et al. Zinc Supplementation Decreases Incidence of Infections in The Elderly: Effect of Zinc on Generation of Cytokines and Oxidative Stress. Am J Clin Nutr. 2007;85(3):837–44.

Villamor E, Fawzi WW. Effects of Vitamin A Supplementation on Immune Respon and Correlation with Clinical Outcomes. Clin Microbiol Rev. 2005;18(3):446–64.

Pratiwi YS. Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Infeksi. The Indonesian Journal of Health Science. 2013;3(2):207–10.

Rahman MM, Wahed MA, Fuchs GJ, Baqui AH, Alvares JO. Synergiztic Effect of Zinc and Vitamin A on The Biochemical Indexes of Vitamin A Nutrition in Children. The American Journal of Clinical Nutrition. 2002;75(1):92-98.

Berdanier CD, Berdanier LA, Zempleni J. Advanced Nutrition: Macronutriens, Micronutrients and Metabolism. Florida: CRC Press; 2009. P. 309-482.

Published
2020-06-30
How to Cite
1.
Ardi D, Candra A, Dieny F. ASUPAN VITAMIN A DAN SENG (Zn) DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI KELURAHAN JOMBLANG KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG. mgmi [Internet]. 30Jun.2020 [cited 25Apr.2024];11(2):93-06. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/1212