BERAT BADAN LAHIR RENDAH DAN ANEMIA IBU SEBAGAI PREDIKTOR STUNTING PADA ANAK USIA 12–24 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG

  • Wulandari Meikawati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Dian Pertiwi Kisdi Rahayu Puskesmas Genuk Semarang
  • Indri Astuti Purwanti Fakultas Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
Keywords: anemia, panjang badan lahir, anak usia 12–24 bulan, BBLR, stunting

Abstract

Latar Belakang. Stunting adalah salah satu masalah kekurangan gizi kronis yang terjadi karena kekurangan asupan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Anak yang mengalami stunting lebih rentan menderita sakit dan berisiko menderita penyakit degeneratif serta penurunan kemampuan dan kapasitas kerja. Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah rendahnya status gizi ibu sebelum, selama, dan setelah kehamilan yang berdampak pada berat dan panjang badan lahir. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif, status gizi ibu (tinggi badan, kurang energi kronis (KEK), dan anemia) serta berat dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada anak usia 12–24 bulan. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di wilayah Puskesmas Genuk Kota Semarang. Sampel berjumlah 63 anak usia 12–24 bulan yang dipilih secara purposive sampling. Data stunting diperoleh dengan melakukan pengukuran panjang badan anak saat kegiatan posyandu bulan Agustus 2020. Data anak (usia, jenis kelamin, berat dan panjang badan lahir) dan data ibu (karakteristik ibu, riwayat pemberian ASI eksklusif, status KEK, dan anemia) diperoleh melalui buku catatan kelahiran di Puskesmas Genuk Kota Semarang. Data dianalisis dengan uji chi square dan uji regresi logistik berganda. Hasil. Sebagian besar anak mengalami stunting (52,4%). Sebanyak 20,6 persen anak memiliki riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) dan 23,8 persen memiliki riwayat panjang badan lahir pendek. Sebagian besar ibu (57,1%) tidak memberikan ASI eksklusif. Sebanyak 6,3 persen ibu memiliki tinggi badan berisiko, 22,2 persen ibu kategori KEK, dan 33,3 persen mengalami anemia saat hamil. Dominasi kejadian stunting terjadi pada anak perempuan. Riwayat BBLR (p=0,047), panjang badan lahir (p=0,000), dan status anemia ibu (p=0,032) berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Riwayat BBLR (p=0,004) dan status anemia ibu saat hamil (p=0,001) paling berisiko menjadi stunting. Kesimpulan. Anak dengan riwayat BBLR berisiko 18,6 kali lebih besar menjadi stunting dan anak dengan riwayat ibu anemia saat hamil berisiko 17 kali lebih besar menjadi stunting.

References

Sutarto, Mayasari D, Indriyani R. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. J Agromedicine. 2018;5(1):540–5.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pencegahan Stunting pada Anak. 2019. Diunduh dari: https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting, tanggal 2 Juli 2021.

Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2015.

Kemenkes RI. Buletin Stunting. 2018. Diunduh dari: https://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.html, tanggal 2 Juli 2021.

Stewart C, Iannotti L, Dewey K, Michaelsen K, Onyango A. Childhood Stunting: Context, Causes and Consequences WHO Conceptual Framework. Matern Child Nutr. 2013;9 Suppl 2 (Suppl 2):27–45.

UNICEF. Malnutrition in Children. 2020. Diunduh dari: https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/, tanggal 8 Juli 2021.

UNICEF/WHO/The World Bank. Levels and Trends in Child Malnutrition: Key Findings of The 2019 Edition of The Joint Child Malnutrition Estimates. Geneva: WHO; 2019.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI; 2019.

WHO. Nutrition Landscape Information System: Stunting, Wasting, Overweight and Underweight. 2018. Diunduh dari: https://apps.who.int/nutrition/landscape/help.aspx?menu=0&helpid=391〈=EN, tanggal 3 Juli 2021.

P2PTM Kemenkes RI. 1 dari 3 Balita Indonesia Derita Stunting. 2018. Diunduh dari: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/1-dari-3-balita-indonesia-derita-stunting, tanggal 2 Juli 2021.

P2PTM Kemenkes RI. Stunting, Ancaman Generasi Masa Depan Indonesia. 2018. Diunduh dari: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik/stunting-ancaman-generasi-masa-depan-indonesia, tanggal 2 Juli 2021.

UNICEF. Stop Stunting: The Power of Maternal Nutrition. 2018. Diunduh dari: https://www.unicef.org/rosa/what-we-do/nutrition/adolescent-and-womens-nutrition/stop-stunting-power-maternal-nutrition, tanggal 2 Juli 2021.

Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Bagi Bidan/Perawat dan Kader Kesehatan Untuk Mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;2015.

Suryanarayana R, Chandrappa M, Santhuram AN, Prathima S, Sheela SR. Prospective Study on Prevalence of Anemia of Pregnant Women and Its Outcome: A Community Based Study. J Fam Med Prim Care. 2017;6(4):739–43.

WHO. The Global Prevalence of Anaemia in 2011. Geneva: WHO; 2011.

Hussain AMA, Kadhem QI, Hussain NA. Prevalence of Anaemia in a Sample of Pregnant Women in Babylon Governorate, Iraq. Rev Latinoam Hipertens. 2020;15(4):275–9.

Iftikhar A, Bari A, Zeeshan F, Jabeen U, Masood Q, Rathore AW. Maternal Anemia and its Impact on Nutritional Status of Children Under The Age of Two Years. Biomed J Sci Tech Res. 2018;5(3):4519–22.

Suhartin P, Sunarsih, Fatmawati. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery). 2020;6(2):95–104.

Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition. New York: McGraw-Hill Education; 2018.

Dessie ZB, Fentie M, Abebe Z, Ayele TA, Muchie KF. Maternal Characteristics and Nutritional Status among 6-59 Months of Children in Ethiopia: Further Analysis of Demographic and Health Survey. BMC Pediatr. 2019;19(1):1–10.

Sutrio, Lupiana M. Berat Badan dan Panjang Badan Lahir Meningkatkan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. 2019;12(1):21–9.

Dewi AR, Dewi YLR, Murti B. Life Course Factors Associated with Stunting in Children Aged 2-5 Years: A Path Analysis. J Matern Child Heal. 2019;4(5):348–57.

Amin NA, Julia M. Faktor Sosiodemografi dan Tinggi Badan Orang Tua serta Hubungannya dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-23 Bulan. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet). 2014;2(3):170–7.

Susilowati, Astria Setiawan Y, Akbar Budiana T. Relationship of Mother Factors and Stunting Incidence in Children (24–59 Months) in Buniwangi Village, Work Area of Pagelaran Public Health Center, Cianjur Regency, 2018. Proceeding Third International Seminar on Global Health (3rd ISGH); Cimahi; 2019. p. 115–23.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2019.

Cahyati W, Prameswari G, Wulandari C, Karnowo K. Kajian Stunting di Kota Semarang. Jurnal Riptek. 2019;13(2):101–6.

McLean E, Cogswell M, Egli I, Wojdyla D, De Benoist B. Worldwide Prevalence of Anaemia, WHO Vitamin and Mineral Nutrition Information System, 1993-2005. Public Health Nutr. 2009;12(4):444–54.

Ali Z, Saaka M, Adams AG, Kamwininaang SK, Abizari AR. The Effect of Maternal and Child Factors on Stunting, Wasting and Underweight among Preschool Children in Northern Ghana. BMC Nutr. 2017;3(1):1–13.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Jakarta: Kemenkes RI; 2020.

Par’i HM, Wiyono S, Harjatmo T. Penilaian Status Gizi. Edisi 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

Andari W, Siswati T, Paramashanti BA. Tinggi Badan Ibu Sebagai Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Pleret dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Journal of Nutrition College. 2020;9(4):235–40.

WHO. Haemoglobin Concentrations for The Diagnosis of Anaemia and Assessment of Severity. 2011. Diunduh dari: https://apps.who.int/iris/handle/10665/85839, tanggal 3 Juli 2021.

Kementerian PPN/Bappenas. Kajian Sektor Kesehatan Pembangunan Gizi di Indonesia. Jakarta: Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas; 2019.

Lukman TNE, Anwar F, Riyadi H, Harjomidjojo H, Martianto D. Birth Weight and Length Associated with Stunting among Children Under-Five in Indonesia. J. Gizi Pangan. 2021;16(Supp.1):99–108.

Supriyanto Y, Paramashanti BA, Astiti D. Berat Badan Lahir Rendah Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet). 2017;5(1):23–30.

Fekadu Y, Mesfin A, Haile D, Stoecker BJ. Factors Associated with Nutritional Status of Infants and Young Children in Somali Region, Ethiopia: A Cross-Sectional Study. BMC Public Health. 2015;15(1):1–9.

WHO Indonesia. Pekan Menyusui Sedunia: UNICEF dan WHO menyerukan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan agar Mendukung Semua Ibu Menyusui di Indonesia selama COVID-19. 2020. Diunduh dari: https://www.who.int/indonesia/news/detail/03-08-2020-pekan-menyusui-dunia-unicef-dan-who-menyerukan-pemerintah-dan-pemangku-kepentingan-agar-mendukung-semua-ibu-menyusui-di-indonesia-selama-covid-19, tanggal 26 Agustus 2021.

Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Gizi: Situasi dan Analisis Gizi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI; 2015.

Mc Mahon LP. Iron Deficiency in Pregnancy. Obstet Med. 2010;3(1):17–24.

Winasandis BF, Tamtomo D, Anantanyu S. Associations Between Maternal Nutritional Status, Carbohydrate, Fat, and Protein Intakes, and Low Birth Weight in Jember, East Java. J Matern Child Heal. 2020;5(1):1–11.

WHO. Fact Sheets: Malnutrition. 2021. Diunduh dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition, tanggal 8 Juli 2021.

Aryastami NK, Shankar A, Kusumawardani N, Besral B, Jahari AB, Achadi E. Low Birth Weight was The Most Dominant Predictor Associated with Stunting among Children Aged 12-23 Months in Indonesia. BMC Nutr. 2017;3(16):1–6.

Nurmalasari Y, Alfarisi R, Kartika with Stunting Incident on Child Aged 6-59 Months in Lampung-Indonesia. Malahayati International Journal of Nursing and Health Science. 2019;2(2):47–51.

Lamid A, Rakhmawati R. Pertumbuhan Linier Anak Balita Gizi Buruk Mengikuti Rawat Jalan di Puskesmas. MGMI. 2015;6(2):73–86.

Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld LM. A Review of Child Stunting Determinants in Indonesia. Matern Child Nutr. 2018;14(4):e12617.

Gonete AT, Kassahun B, Mekonnen EG, Takele WW. Stunting at Birth and Associated Factors among Newborns Delivered at The University of Gondar Comprehensive Specialized Referral Hospital. PLoS One. 2021;16(1):e0245528.

Rukmaini, Azenda R, Maesyaroh S. Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Stunting pada Balita di Puskesmas Pademangan Jakarta Utara. Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Nasional; 2020.

Hastuty M. Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting pada Balita di UPTD Puskesmas Kampar Tahun 2018. Jurnal Doppler. 2020;4(2):112–6.

Candra A. Epidemiologi Stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran UNDIP; 2020.

Biswas P, Samsuzzaman M, Chakraborty A, Das DK. Maternal Anemia and Low Birth Weight in a Community Development Block of Purba Bardhaman, West Bengal: A Retrospective Cohort Analysis. Int J Community Med Public Health. 2019;6(12):5250–5.

Figueiredo ACMG, Gomes-Filho IS, Batista JET, Orrico GS, Porto ECL, Cruz Pimenta RM, et al. Maternal Anemia and Birth Weight: A Prospective Cohort Study. PLoS One. 2019;14(3):e0212817.

Kusumawati MRD, Marina R, Wuryaningsih CE. Low Birth Weight as The Predictors of Stunting in Children under Five Years in Teluknaga Sub District Province of Banten 2015. KnE Life Sci. 2019;4(10):284–93.

Tampy ST, Nugroho HW, Syuadzah R. Association between Maternal Anemia with Stunting Incidence among Newborns in Surakarta, Central Java. Proceeding The 7th International Conference on Public Health 2020. Solo; 2020.

Published
2021-12-06
How to Cite
1.
Meikawati W, Rahayu D, Purwanti I. BERAT BADAN LAHIR RENDAH DAN ANEMIA IBU SEBAGAI PREDIKTOR STUNTING PADA ANAK USIA 12–24 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG. mgmi [Internet]. 6Dec.2021 [cited 27Apr.2024];13(1):37-0. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/5207