Potensi Sosiodemografi dalam Penyebaran Kasus Infeksi Dengue di Indonesia Tahun 2017
Abstract
The development of dengue infection in Indonesia fluctuates every year with an increasingly widespread distribution area. High human mobility for work, school, shopping and general needs play an important role in the spread of dengue infection between regions. This study aims to determine the sociodemographic factors that influence dengue infection cases which are influenced by regional characteristics in Indonesia. The study is an analysis of secondary data sourced from the 2017 Indonesia Health Profile data and the 2017 Population and Labor Mobility Statistics. Data were analyzed spatially using GeoDa and ArcGis software. The results of the regression model with the ordinary least squares (OLS) model obtained the equation Y = 316.107 – 0.00385857 (X1) + 0.266903 (X2) + 0.00029953 (X3) with an R2 value of 64.2 percent. These results indicate that the model can explain the number of dengue infection cases affected by non-permanent mobility, population density and population of 64.2 percent.
References
World Health Organization. Dengue vaccine: WHO Position Paper. Vol 93.; 2018.
Kementerian Kesehatan RI. Situasi penyakit demam berdarah di Indonesia tahun 2017. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI; 2018.
Ramadona AL, Tozan Y, Lazuardi L, Rocklöv J. A Combination of incidence data and mobility proxies from social media predicts the intraurban spread of dengue in Yogyakarta, Indonesia. PLoS Negl Trop Dis. 2019;13(4):1-12. doi:10.1371/journal.pntd.0007298
Li Q, Cao W, Ren H, Ji Z, Jiang H. Spatiotemporal responses of dengue fever transmission to the road network in an urban area. Acta Trop. 2018;183(March):8-13. doi:10.1016/j.actatropica.2018.03.026
Wadu Mesthrige Nadi Madushani De Silva B. Modeling the Effect of Human Mobility on Dengue Transmission. Appl Comput Math. 2016;5(4):169. doi:10.11648/j.acm.20160504.11
Suryani ET. Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Blitar Tahun 2015-2017. J Berk Epidemiol. 2018;6(3):260-267. doi:10.20473/jbe.v6i3.2018.260-267
Eguda AJ, Yakubu F. Analysis of a Mathematical Model to Investigate the Dynamics of Dengue Fever. J Appl Sci Environ Manag. 2017;21(4):626. doi:10.4314/jasem.v21i4.2
M. H, Kumar L. Assessing The Risk for Dengue Fever Based on Socioeconomic and Environmental Variables in a Geographical Information System Environment. Geospat Health. 2012;6(2):171-176. http://geospatialhealth.net/index.php/gh/article/view/135/135.
Ikawati B. Aspek Kekinian tentang Penelitian Demam Berdarah Dengue di Pulau Jawa dan Sekitarnya New Aspect about Research of Dengue Haemorrhagic Fever in Java Island and surrounding areas. Balaba. 2018;14:85-94.
P DI, Imani N, Shafira T, Kurnia L, Rusnita E, Widodo E. Analisis Perbandingan Metode Single Lingkage Dan K- Means Clustering (Studi Kasus : Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015). In: Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2018. ; 2018:1-6.
Faiz N, Rahmawati R, Safitri D. Analisis Spasial Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Indeks Moran dan Geary’s (Studi Kasus di Kota Semarang Tahun 2011). J Gaussian. 2013;2(1):69-78. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/gaussian/article/view/2745.
Karyanti MR, Uiterwaal CSPM, Kusriastuti R, et al. The changing incidence of Dengue Haemorrhagic Fever in Indonesia: A 45-year registry-based analysis. BMC Infect Dis. 2014;14(412):1-7. doi:10.1186/1471-2334-14-412
Prasetyowati H, Astuti EP. Serotipe Virus Dengue di Tiga Kabupaten / Kota Dengan Tingkat Endemisitas DBD Berbeda di Propinsi Jawa Barat Dengue Virus Serotypes in Three Districts / Municipalities with Different Endemicity Level of Dengue in West Java. Aspirator. 2010;2(2):120-124.
Andri R. Perspektif Informasi Keruangan (Geospasial) dalam Melihat Fenomena Demam Berdarah Dengue,. Aspirator. 2010;2 No. I:17-22.
WHO. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.; 2011. http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Comprehensive+Guidelines+for+Prevention+and+Control+of+Dengue+and+Dengue+Haemorrhagic+Fever#1.
Livina A, Rotty LWA, Panda L. Hubungan Trombositopenia Dan Hematokrit Dengan Manifestasi Perdarahan Pada Penderita Demam Dengue Dan Demam Berdarah Dengue. e-CliniC. 2014;2(1):1-8. doi:10.35790/ecl.2.1.2014.3610
Nur’aini N, Santjaka A. Dinamika Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Bul Keslingmas. 2017;36(4):340-349. doi:10.31983/keslingmas.v36i4.3113
Kusumawardani E, Achmadi UF. Demam Berdarah Dengue di Perdesaan. Kesmas Natl Public Heal J. 2012;7(3):120. doi:10.21109/kesmas.v7i3.58
Rahmadani BY, Anwar MC. Faktor Risiko Lingkungan Dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Bul Keslingmas. 2017;36(4):455-462. doi:10.31983/keslingmas.v36i4.3126
Fakri D, Hermansyah, Nizamuddin. Analisis Pola Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Metode GIS di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh Tahun 2014. J Ilmu Kebencanaan. 2015;2(3):9-16. http://jurnal.unsyiah.ac.id/JIKA/article/view/5665.
Yudhastuti R, Lusno MFD. Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Pulau Bali Tahun 2012-2017. J Kesehat Lingkung Indones. 2020;19(1):27. doi:10.14710/jkli.19.1.27-34
Windyaraini DH, Giyantoli, Maulidi IS, Marsifah T. Kepadatan dan Penyebaran Serta Status Resistensi Nyamuk ( Diptera : Culicidae ) dari Daerah Endemis dan Non Endemis DBD di Wilayah DIY. Maj Ilm Biol Biosf A Sci J. 2019;36(1):19-25. doi:10.20884/1.mib.2019.36.1.756
Karyanti MR, Hadinegoro SR. Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. 2009;10(6):424-432.
Baiti, N., Santjaka, A. & DNR. Analisis Dinamika Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis Kabupaten Pekalongan Tahun 2014-2016. J Kesehat Pena Med. 2018;8(1):64–75.
Wowor R. Pengaruh Kesehatan Lingkungan terhadap Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah di Indonesia. e-CliniC. 2017;5(2):105-113. doi:10.35790/ecl.5.2.2017.16879
Octaviani, Kusuma MP, Wahyono TYM. Pengaruh Tempat Penampungan Air dengan Kejadian DBD di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2018. J Vektor Penyakit. 2021;15(1):63-72.
Ridha MR, Indriyati L, Juhairiyah. Penggunaan insektisida program dan rumah tangga dalam pengendalian vektor demam berdarah Aedes aegypti di Kalimantan Utara. J Vektor Penyakit. 2020;14(2):65-66. https://doi.org/10.22435/vektorp.v14i2.2781.
Ambarita LP, Taviv Y, Budiyanto A, Sitorus H, Pahlepi RI, Febriyanto F. Tingkat kerentanan Aedes aegypti (Linn.) terhadap malation di Provinsi Sumatera Selatan. Bul Penelit Kesehat. 2015;43(2):97-104. doi:10.22435/bpk.v43i2.4143.97-104
Sunaryo S, Widiastuti D. Resistensi Aedes aegypti terhadap insektisida kelompok organopospat dan sintetik piretroid di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Jambi. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. 2018:95-106. doi:10.22435/blb.v14i1.304
30. Prasetyowati H, Hendri J, Wahono T. Status resistensi Aedes aegypti (Linn.) terhadap organofosfat di tiga Kotamadya DKI Jakarta. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. 2016;12(1):23-30. doi:10.22435/blb.v12i1.4454.23-30
Widiastuti D, Ikawati B. Resistensi malathion dan aktivitas enzim esterase pada populasi nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Pekalongan. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. 2018:61-70. doi:10.22435/blb.v12i2.199
Achmadi UF, Hasyim H. Manajemen penyakit berbasis wilayah. J Manaj Pelayanan Kesehat. 2009;3(04):147-153. doi:10.9774/jmk.13.1.61-75
