Pengetahuan dan Perspektif Masyarakat Lokal Terhadap Schistosomiasis di Indonesia

  • Ningsi Ningsi Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Hayani Anastasia Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Made Agus Nurjana Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Rina Isnawati Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Octaviani Octaviani Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Gunawan Gunawan Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Ahmad Erlan Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: Knowledge, Local perspektif, schistosomiasis

Abstract

ABSTRACT

Schistosomiasis, also known as snail fever, is caused by a parasitic worm. These parasites emerge from snails (conch) to contaminate fresh water and then infect humans or mammals such as cows, buffalo, and pigs whose skin is in contact with water. Various efforts continue to be encouraged so that cases of schistosomiasis decrease. Methods to prevent disease include increasing access to clean water, reducing snail populations, improving waterways, and the role of local community leaders. This study aimed to explore people's local knowledge and perspectives in endemic schistosomiasis areas. This study uses a cross-sectional design for quantitative and qualitative by collecting data through FGD. With as many FGD participants in each group, as many as ten people. The number of respondents was selected by simple random sampling. The results showed that local people's knowledge was still low, especially about the causes and modes of transmission of schistosomiasis. The community's perspective on controlling schistosomiasis carried out by cross-sectoral and health services and their staff is quite good. Local people expect stockpiling/drying of snail-focused areas, giving PPE boots for free. Local perspectives on the involvement of community leaders are still lacking, especially in community social groups such as PKK and dasawisma. In addition, cross-sectoral collaboration, the health office, and community leaders still need to be improved. The need for strengthening the eradication of schistosomiasis by involving informal, formal leaders in endemic schistosomiasis areas

ABSTRAK

Schistosomiasis atau disebut juga demam keong, disebabkan oleh parasit cacing. Parasit ini muncul dari siput (keong) untuk mencemari air tawar dan kemudian menginfeksi manusia ataupun hewan mamali. Metode untuk mencegah penyakit ini adalah meningkatkan akses terhadap air bersih, mengurangi populasi keong, perbaikan saluran air, dan peran dari tokoh masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi pengetahuan dan perspektif lokal masyarakat di daerah endemis schistosomiasis. Peneltian ini menggunakan desain cross-sectional melalui pendekatan kuantitatif dan Kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD). Jumlah peserta FGD masing-masing kelompok sebanyak 10 orang. Jumlah responden 1692 yang dipilih secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan, pengetahuan masyarakat lokal
masih rendah khususnya tentang penyebab dan cara penularan schistosomiasis. Persepektif masyarakat tentang pengendalian schistosomiasis yang dilakukan oleh lintas sector dan dinas kesehatan bersama jajarannya sudah cukub baik. Masyarakat lokal mengharapkan penimbunan/ pengeringan areal fokus keong,
pemberian Alat Pelindung Diri (APD) sepatu bot secara gratis. Perspektif lokal tentang keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat masih kurang terutama kelompok sosial masyarakat seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dasawisma. Selain itu kerjasama lintas sektor, dinas kesehatan dan tokoh-tokoh masyarakat masih perlu ditingkatkan. Perlunya penguatan dalam pemberantasan schistosomiasis dengan melibatkan tokoh formal nonformal di daerah endemis schistosomiasis.

References

Lund AJ, Sam MM, Sy AB, et al. Unavoidable risks: Local perspectives on water contact behavior and implications for schistosomiasis control in an agricultural region of Northern Senegal. Am J Trop Med Hyg. 2019;101(4):837–847. doi:10.4269/ajtmh.19-0099

Utzinger J, Becker SL, van Lieshout L, van Dam GJ, Knopp S. New diagnostic tools in schistosomiasis. Clin Microbiol Infect. 2015;21(6):529–542. doi:10.1016/j.cmi.2015.03.014

Budiono NG, Satrija F, Ridwan Y, Handharyani E, Murtini S. The contribution of domestic animals to the transmission of schistosomiasis japonica in the Lindu Subdistrict of the Central Sulawesi Province, Indonesia. Vet World. 2019;12(10):1591–1598. doi:10.14202/vetworld.2019.1591-1598

Anastasia H, Widjaja J, Nurwidayati A. Evaluasi Pengendalian Schistosomiasis oleh Lintas Sektor Tahun 2018. Bul Penelit Kesehat. 2019;47(4):217–226. doi:10.22435/bpk.v47i4.1861

Sub Bagian Perencanaan Program Data dan Informasi. Profil Dinas Kesehatan Provini Sulawesi Tengah. Kota Palu; 2020.

Sukarman Purba, Akbar Iskandar, Muh Fihris Khalik, Suhendi Syam dkk. Landasan Pedagogik : Teori dan Kajian. Yayasan Kita menulis; 2021.

Sandha LMH, Sari KAK. Tingkat Pengetahuan dan Kategori Persepsi Masyarakat Terhadap Penyakit Tuberkulosis (TB) di Desa Kecicang Islam Kecamatan Bebandem Karangasem-Bali. E-Jurnal Med Udayana. 2017;6(12):131–139.

PPM&PLP. DPD. Petunjuk Teknis Pemberantasan Schistosomiasis. Kementerian. Jakarta; 2015.

Megatsari H, Laksono AD, Ridlo IA, Yoto M, Azizah AN. Perspektif Masyarakat Tentang Akses Pelayanan Kesehatan. Bul Penelit Sist Kesehat. 2019;21(4):247–253. doi:10.22435/hsr.v21i4.231

Delaprilyant FG, Ratag BT, Kaunang WPJ. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pencegahan Penyakit Schistosomiasis Masyarakat Di Desa Dodolo Kecamatan Lore Utara …. Kesmas. 2018;7. Gambaran P.

Marimbi. H. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika

Kumalasari D. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Mata Kuliah Perspektif Global. Istor J Pendidik dan Ilmu Sej. 2018;13(2). doi:10.21831/istoria.v13i2.17735

Tasnim. Persepsi Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 di Sulawesi Tenggara.; 2020.

Yang J, Zhou J, Jin J, Sun Q. The stakeholders’ views on planting trees to control schistosomiasis in China. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(3). doi:10.3390/ijerph17030939

Gordon CA, Kurscheid J, Williams GM, et al. Asian schistosomiasis: Current status and prospects for control leading to elimination. Trop Med Infect Dis. 2019;4(1). doi:10.3390/tropicalmed4010040

Nurwidayati A, Ningsi, Erlan, Widjaja Y. Pengembangan Model Bada.; 2020.

Xiao H, Peng M, Yan H, et al. An instrument based on protection motivation theory to predict Chinese adolescents’ intention to engage in protective behaviors against schistosomiasis. Glob Heal Res Policy. 2016;1(1):1–9. doi:10.1186/s41256-016-0015-6

Bappenas. Bappenas, Roadmap Eradikasi Schistosomiasis Tahun 2017,2018,2025.; 2017.

Ningsi. Startegi Pemberantasan Schistosomiasis Melalui Pendekatan Sosial Budaya di Provinsi Sulawesi Tengah. Prosiding. 2021.

Monnier, N., Barth-Jaeggi, T., Knopp, S., & Steinmann P. Core components, concepts and strategies for parasitic and vector-borne disease elimination with a focus on schistosomiasis: A landscape analysis. PLoS Neglected Trop Dis. 2020.

Published
2022-12-06
How to Cite
Ningsi, N., Anastasia, H., Nurjana, M., Isnawati, R., Octaviani, O., Gunawan, G., & Erlan, A. (2022). Pengetahuan dan Perspektif Masyarakat Lokal Terhadap Schistosomiasis di Indonesia. Jurnal Vektor Penyakit, 16(2), 153-162. https://doi.org/10.22435/vektorp.v16i2.6194