Posisi Relatif Provinsi di Indonesia Berdasarkan Penggunaan Pengobatan Tradisional: Analisis Komponen Utama Biplot

  • Lusi Kristiana UPF Inovasi Teknologi Kesehatan - Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan
  • Astridya Paramita UPF Inovasi Teknologi Kesehatan - Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan
  • Pramita Andarwati UPF Inovasi Teknologi Kesehatan - Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan
  • Herti Maryani UPF Inovasi Teknologi Kesehatan - Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan
  • nailul izza UPF Inovasi Teknologi Kesehatan - Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan
Keywords: Analisis Posisi Relatif, PCA-Biplot, obat tradisional, yankestrad

Abstract

The utilization of traditional health services and the use of traditional medicine in Indonesia is still high. There are socio-cultural-natural resources connection in the use of traditional health services and traditional medicine. This study examines Basic Health Research (Riskesdas) 2018  data relating to Indonesia's top ten provinces' relative position, whose community exercises self-traditional health practices and utilizing traditional health services. The analysis was conducted by using PCA-Biplots. Results showed similarities between North Maluku-Maluku-West Papua; Central Sulawesi-South Sulawesi-East Nusa Tenggara-Papua; Special Region of Yogyakarta-Central Java-East Java; South Kalimantan-Banten, while the others were scattered. The utilization of TOGA had a positive correlation with the utilization of traditional medicines. The result of variable diversity identification showed that the community utilizes traditional health services (83.29%) was higher than community exercising self-traditional health practices (73.19%). Actively monitoring, improving information sharing, and educating people on traditional medicine applications, particularly non-communicable disease issues, should be done according to traditional medicine variables' main characteristics in the region. Traditional medicine should serve promotive and preventive health initiatives, as its efficacy in therapeutic use is still debatable.

Abstrak

Pemanfaatan pelayanan Kesehatan tradisional (yankestrad) dan penggunaan obat tradisional masih cukup banyak. Terdapat keterkaitan sosial, budaya, dan sumber daya alam dalam pemanfaatan yankestrad dan penggunaan pengobatan tradisional lokal. Penelitian ini menganalisis posisi relatif 10 besar provinsi di Indonesia yang melakukan upaya kestrad sendiri dan memanfaatkan yankestrad berdasarkan data Riskesdas 2018. Analisis posisi relatif dalam artikel ini adalah PCA-Biplot. Hasil analisis menunjukkan pola pengelompokan kemiripan sebagai berikut: Malut-Maluku-Pabar; Sulteng-Sulsel-NTT-Papua; DIY-Jateng-Jatim; Kalsel-Banten, dan lainnya tersebar. Variabel pemanfaatan TOGA, semakin positif variabel, maka diikuti oleh pemanfaatan obat tradisional yang semakin baik. Hasil identifikasi keragaman variabel pada pengelompokan 10 besar provinsi dengan masyarakat memanfaatkan yankestrad (83,29%) mempunyai nilai lebih tinggi daripada masyarakat melakukan upaya kestrad sendiri (73,19%). Pemerintah melalui dinas terkait harus melakukan pemantauan, pemberian informasi dan edukasi pengobatan tradisional khususnya untuk penyakit tidak menular dengan penyesuaian terhadap karakteristik pemanfaatan pengobatan tradisional di wilayah tersebut.

References

Agunu, A. K. et al. (2005) ‘Evaluation of Five Medicinal Plants Used in Diarrhoea Treatment in Nigeria’, Journal of Ethnopharmacology, 101(1–3).

Anheyer, D. et al. (2017) ‘Herbal Medicines for Gastrointestinal Disorders in Children and Adolescents: A Systematic Review’, Pediatrics, 139(6). https://doi.org/10.1542/peds.2017-0062.

Ariastuti, R. and Herawati, V. D. (2019) ‘Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Kecamatan Banyudono , Boyolali’, Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 4(2), pp. 5–12.

Badan Litbangkes Kemenkes RI (2013) Riset Kesehatan Dasar 2013, Riskesdas 2013. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Badan Litbangkes Kemenkes RI (2019) Laporan Nasional Riskesdas 2018, Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Budhathoki, S. S. et al. (2016) ‘Eco-social and Behavioural Determinants of Diarrhoea in Under-five Children of Nepal: A Framework Analysis of the Existing Literature’, Tropical Medicine and Health. Tropical Medicine and Health, 44(1), pp. 1–7. https://doi.org/10.1186/s41182-016-0006-9.

Carter, E. et al. (2015) Harmful Practices in the Management of Childhood Diarrhea in Low- and Middle-income Countries: A Systematic Review Global Health, BMC Public Health. BMC Public Health. https://doi.org/10.1186/s12889-015-2127-1.

Garvita, R. V. (2015) ‘Pemanfaatan Tumbuhan Obat Secara Tradisional untuk Memperlancar Persalinan oleh Suku Dayak Meratus di Kalimantan Selatan’, Warta Kebun Raya, 13(2), pp. 51–58.

Isabella, C., Sitorus, R. and Afiyanti, Y. (2008) ‘Pengalaman Ketidakpatuhan Pasien Terhadap Penatalaksanaan Diabetes Mellitus: Studi Fenomenologi’, Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(2), pp. 84–90. https://doi.org/10.7454/jki.v12i2.205.

Jennifer, H. and Saptutyningsih, E. (2015) ‘Preferensi Individu Terhadap Pengobatan Tradisional Di Indonesia’, Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 16(1), pp. 26–41. Available at: www.bps.ac.id.

Kemenkes RI (2010) Riset Kesehatan Dasar 2010, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

Kemenkes RI (2019) Laporan Situasi KLB cVDPV1 di Indonesia #18. Available at: https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/sit-rep/polio-sitrep-indonesia-18-bahasa.pdf?sfvrsn=604d6ef9_2.

Liwa, A. et al. (2017) ‘Herbal and Alternative Medicine Use in Tanzanian Adults Admitted with Hypertension-Related Diseases: A Mixed-Methods Study’, International Journal of Hypertension, 2017. https://doi.org/10.1155/2017/5692572.

Maroyi, A. (2016) ‘Treatment of Diarrhoea Using Traditional Medicines: Contemporary Research in South Africa and Zimbabwe’, African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines, 13(6), pp. 5–10. https://doi.org/10.21010/ajtcam.v13i6.2.

Nisa, L. S. and Karyono, A. (2016) Etnobotani Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat di Kalimantan Selatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Available at: http://balitbangda.kalselprov.go.id/etnobotani-tumbuhan-hutan-berkhasiat-obat-di-kalimantan-selatan/ (Accessed: 28 April 2020).

Nugroho, S. (2008) Stastitika Multivariat Terapan. 1st edn. Edited by J. Rizal. UNIB Press Bengkulu.

Nulfitriani, Pitopang, R. and Yuniati, E. (2013) ‘Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional Pada Suku Tolitoli di Desa Pinjan Sulawesi Tengah’, Biocelebes, 7(2), pp. 1–8.

Paramita, S. et al. (2017) ‘Pola Penggunaan Obat Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas’, Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(7), pp. 367–376. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i7.56.

Payyappallimana, U. (2009) ‘Role of Traditional Medicine in Primary Health Care: An Overview of Perspectives and Challenges’, Yokohona Journal of Social Sciences, 14(August), pp. 1–22. Available at: https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/11039208/Role_of_Traditional_Medicine_in_Primary_Health_Care_An_Overview_of_Perspectives_and_Challenging.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1518627674&Signature=1dcELUoAp44BiQtKA8C2%2FlaMAD4%3D&.

Peraturan Pemerintah RI No.103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional (2014).

PERKI (2015) Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Pertama.

Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2016 Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Keterampilan (2016). Indonesia.

Raini, M. and Isnawati, A. (2017) ‘Profil Obat Diare yang Disimpan di Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2013’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 26(4), pp. 227–234. https://doi.org/10.22435/mpk.v26i4.4704.227-234.

Reksodihardjo, S., Soedibyo, I. and W.E., S. (1991) Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Sanusi, D. G. (2019) Datu Kayan di Alalak, Ulama Sufi Asal Banten yang Jadi Panglima Dayak. Available at: http://jejakrekam.com/2019/07/14/datu-kayan-di-alalak-ulama-sufi-asal-banten-yang-jadi-panglima-dayak/ (Accessed: 4 May 2020).

Triyono, A., Zulkarnain, Z. and Mana, T. A. (2018) ‘Studi Klinis Ramuan Jamu Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Derajat I’, Jurnal Kefarmasian Indonesia, 8(1), pp. 17–25. https://doi.org/10.22435/jki.v8i1.6443.17-25.

Widowati, L. et al. (2014) ‘Jamu Untuk Pasien Penderita Penyakit Degenerative Di 12 Propinsi’, Media Litbangkes, 24(2), pp. 95–102. https://doi.org/10.1016/S0753-3322(05)80020-4.

Woldeab, B. et al. (2018) ‘Medicinal Plants Used for Treatment of Diarrhoeal Related Diseases in Ethiopia’, Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2018, pp. 1–20. https://doi.org/10.1155/2018/4630371.

World Health Organization (2013) WHO Traditional Medicine Strategy: 2014-2023.

Yulianto, S. and Kirwanto, A. (2016) ‘Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Oleh Orang Tua Untuk Kesehatan Anak Di Duwet Ngawen Klaten’, Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), pp. 75–80. https://doi.org/10.37341/interest.v5i1.27.

Published
2020-10-12