KAJIAN SOSIOLOGIS PERILAKU BERESIKO KESEHATAN PADA KEKERASAN DALAM BERPACARAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA

  • Ratna Widyasari Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan
  • Ni Ketut Aryastami Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan
Keywords: Dutting violence, college students

Abstract

Dating violence is a kind of violence that still debatable among the lawyers. It is due to there has not yet specific articles in the law such as Law number 23/2004 of women and child’s protection in domestic crime as well as Law number 23/2002 about child’s protection. The purpose of this study was to understand problems related to dating violence to strengthen the policy analysis of women’s protection under the laws. The methods was reviewing of policy and laws related documents and interviewed with the victims as well as partners or executors to understand the evidence. A qualitative analysis was implemented with snow-balling sample selection. Yogyakarta was selected as the study location considering that it has  a huge population of colleges which the well known place of ‘kota pelajar’. The phenomenon of dating violence brings about psycho-social and health implication such as un-safe, feeling worry up until suicide trial. In addition un-expected pregnancy and risks of sexual transmitted infection become a serious thread related to un-negotiable power of the victims over the executor lead to inferior position of women when they ask the partners to use condom to prevent pregnancy.

 

ABSTRAK

Kekerasan dalam berpacaran (dating violence) merupakan salah satu bentuk kekerasan yang masih menjadi perdebatan di kalangan praktisi hukum, mengingat korban kekerasan dalam berpacaran tidak terlindungi oleh peraturan perundang- undangan yang secara spesifik telah disahkan oleh pemerintah, seperti UU no. 23 Tahun 2004 Tentang perlindungan perempuan dan anak terhadap KDRT serta UU no. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Penelitian ini menggunakan metode pengkajian perundang-undangan serta studi kualitatif sebagai pendamping kajian akan dilakukan pada mahasiswa di sekitar kampus yang bertujuan Mengkaji peran lintas sektoral dalam perlindungan masyarakat, terkait kekerasan, khususnya penanganan kekerasan dalam berpacaran di lingkungan kampus di DI Yogyakarta. Fenomena Kekerasan dalam berpacaran ini memiliki implikasi yang luas baik secara psikososial maupun kesehatan dimana kasus-kasus kekerasan ini berakibat pada mengalami kecemasan hingga keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri sedangkan pada kesehatan kekerasan dalam berpacaran terutama pada kekerasan seksual korban sangat berisiko mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD) tertular penyakit seksual menular. Terkait rendahnya daya tawar korban dalam hubungan dengan pelaku, menimbulkan korban memiliki posisi yang lebih inferior ketika meminta pelaku menggunakan alat kontrasepsi pencegah kehamilan (kondom).

Published
2018-07-14
Section
Articles