PERAN KADER SEBAGAI TENAGA PELAKSANA ELIMINASI PROGRAM PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL LIMFATIK FILARIASIS TAHAP III DI KABUPATEN BANYUASIN

  • Indah Margarethy Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja
  • Reni Oktarina Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Keywords: Filariasis limfatik, tenaga pelaksana eliminasi, POPM, Kabupaten Banyuasin

Abstract

Kabupaten Banyuasin merupakan daerah endemis filariasis di Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah kasus kronis yang dilaporkan pada tahun 2014 sebanyak 89 kasus dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 46 kasus. Koordinasi strategi serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak diperlukan untuk mencapai tujuan eliminasi filariasis, salah satunya dengan melibatkan kader sebagai Tenaga Pelaksana Eliminasi (TPE) dalam pengobatan massal filariasis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran TPE dalam pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis Tahap III di Kabupaten Banyuasin. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan terpilih yaitu: Pengelola Pogram Filariasis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, Pengelola Program Filariasis Puskesmas di Kabupaten Banyuasin, bidan desa, dan kader. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka jumlah informan disesuaikan dengan kebutuhan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan POPM filariasis tahap III di Kabupaten Banyuasin belum berjalan sesuai dengan prosedur. Pada pelaksanaannya, TPE berperan membantu petugas kesehatan melakukan pendataan penduduk sasaran dan penduduk yang mendapatkan obat, mensosialisasikan kegiatan POPM ke masyarakat serta membagikan obat massal filariasis di pos pengobatan maupun rumah ke rumah. Kendala di lapangan yaitu penduduk yang tidak minum obat filariasis tidak tercatat, pengawasan terhadap efek samping obat tidak dilakukan karena minimnya jumlah TPE, anggaran untuk TPE masih minim baik untuk mobilisasi dan pelatihan khusus untuk TPE.

References

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis.; 2014.

Portunasari WD, Kusmintarsih ES, Riwidiharso E. Survei Nyamuk Culex spp . sebagai Vektor Filariasis di Desa Cisayong , Kecamatan Cisayong , Kabupaten Tasikmalaya. Biosfera. 2016;33(3):142-148. doi:10.20884/1.mib.2016.33.3.36.

PP&PL D. Profil Subdit Filariasis Dan Schistomiasis Tahun 2010. Jakarta; 2010.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Laporan Tahunan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2010.; 2010.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2018. Data Dasar Filariasis Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2018.; 2018.

Oktarina, R, santoso, Taviv Y. Gambaran Angka Prevalensi Mikrofilaria di Kabupaten Banyuasin Pasca Pengobatan Massal Tahap III. Balaba. 2017;13(1):11-20.

Suryaningtyas NH, Arisanti M, Satriani AV, Inzana N, Santoso S, Suhardi S. Kondisi Masyarakat pada Masa Surveilans Pasca- Transmission Assessment Survey ( TAS ) -2 Menuju Eliminasi Filariasis di Kabupaten Bangka Barat , Bangka Belitung. Bul Penelit Kesehat. 2018;46(1):35-44.

Supali T, Djuardi Y, Bradley M, Noordin R, Ruckert P, Fischer PU. Impact of Six Rounds of Mass Drug Administration on Brugian Filariasis and Soil-Transmitted Helminth Infections in Eastern Indonesia. PLoS Negl Trop Dis. 2013;7(12):1-9. doi:10.1371/journal.pntd.0002586.

Purwantyastuti. Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis. Bul Jendela Epidemiol. 2010;1(1):15-19.

Purnomo I, Supriyo, Hidayati S. Pengaruh Faktor Pengetahuan dan Petugas Kesehatan Terhadap Konsumsi Obat Kaki Gajah (Filariasis) di Kelurahan Bligo Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Pena J Ilmu Pengetah Dan Teknol. 2015;28(1):13-37.

Garjito TA, Jastal, Rosmini, H A, Srikandi Y, Labatjo Y. Filariasis dan Beberapa Faktor Yang Berhubungan dengan Penularannya di Desa Pangku-Tolole Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi-Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. vektora. 2013;5(2):54-65.

Bhullar N, Maikere J. Challenges in mass drug administration for treating lymphatic filariasis in Papua , Indonesia. Parasites and Vectors. 2010;3(70):1-7.

Saputra AG, Saraswati LD, Nissa Kusariana. Gambaran Kinerja Tenaga Pelaksana Eliminasi Filariasis Dalam Pelaksanaan POPM Filariasis di Kabupaten Semarang (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Dadapayam). J Kesehat Masy. 2020;8(2):238-242.

Hendri J, Ipa M, Ginanjar A, Yuliasih Y, Astuti EP. Intervensi Kader dalam Mendukung Program Pemberian Obat Massal Pencegahan (POPM) Filariasis di Kecamatan Cibeureum dan Cibingbin Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. J Ekol Kesehat. 2018;17(1):31-40.

Astuti EP, Mara Ipa, Wahono T, Ruliansyah A. Analisis Perilaku Masyarakat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Filariasis di Tiga Desa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 2013. Media Litbangkes. 2014;24(4):199-208.

Ipa M, Astuti EP, Hakim L, Fuadzy H. Analisis Cakupan Obat Massal Pencegahan Filariasis Di Kabupaten Bandung Dengan Pendekatan Model Sistem Dinamik. BALABA. 2016;12(1):31-38. doi:10.22435/blb.v12i1.4470.31-38.

Ambarita LP, Taviv Y, Sitorus H, Pahlevi RI, Kasnodiharjo. Perilaku Masyarakat Terkait Penyakit Kaki Gajah di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi. Media Litbangkes. 2014;24(4):191-198. doi:10.22435/mpk.v24i4.3673.191-198.

Santoso, Sri Cahyaningrum. Re-Transmission Assessment Survey Filariasis Pasca Pengobatan Massal di Kabupaten Agam , Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016. Balaba. 2017;13(2):143-152.

Ipa M, Astuti EP, Ruliansyah A, Wahono T, Hakim L. Gambaran Surveilans Filariasis Di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. J Ekol Kesehat. 2014;13(2):153-164.

Lobo V, Bulu AK, Noshirma M. Pemberian Obat Massal Pencegah Filariasis di Desa Mbilur Pangadu, Kabupaten Sumba Tengah. Media Litbangkes. 2018;28(3):167-174.

Nurjana MA, Anastasia H, Chadijah S, Nyoman N. Studi Kualitatif Peran Petugas Kesehatan dan Kader Desa Dalam Program Pengobatan Massal Filariasis di Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015. Spirakel. 2018;10(1):31-40.

Ambarwati, Dwi Pratiwi. Evaluasi Program Eliminasi Filariasis Melalui POPM Filariasis Dengan Minum Obat Di Tempat. J Profesi Keperawatan. 2018;5(2):1-15.

Published
2021-01-26
How to Cite
Margarethy, I., & Oktarina, R. (2021). PERAN KADER SEBAGAI TENAGA PELAKSANA ELIMINASI PROGRAM PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL LIMFATIK FILARIASIS TAHAP III DI KABUPATEN BANYUASIN. SPIRAKEL, 12(1), 15-26. https://doi.org/10.22435/spirakel.v12i1.3313
Section
Articles