FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MINUM OBAT DALAM PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

  • Ritawati Ritawati Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja
  • Reni Oktarina Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
  • Indah Margarethy Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja
Keywords: Filariasis, pemberian obat pencegahan massal, efek samping obat, perilaku

Abstract

Filariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang menyebabkan cairan getah bening tersumbat dan bengkak pada kaki dan lengan. Eliminasi filariasis dilakukan melalui program pemberian obat pencegahan massal kepada seluruh penduduk di daerah endemis setahun sekali selama lima tahun. Kabupaten Banyuasin telah mengalami penurunan angka prevalensi mikrofilaria. Namun risiko penularan masih terjadi karena kasus baru ditemukan setelah periode ketiga pemberian obat massal (POPM) di lokasi sentinel dengan kepadatan mikrofilaria yang tinggi dalam sampel darah. Keberhasilan program eliminasi filariasis membutuhkan tingkat kepatuhan POPM yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku minum obat dalam pemberian obat massal. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain cross sectional ini dilaksanakan pada tahun 2015 di Kabupaten Banyuasin. Wawancara menggunakan kuesioner dilakukan kepada 302 responden dengan pengambilan sampel secara acak sistematis. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan obat adalah tingkat persepsi efek samping obat, pengetahuan masyarakat, metode distribusi obat, dan penyuluhan. Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pengambilan obat adalah penyuluhan, sehingga perlu dilakukan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan bahwa efek samping obat adalah respon tubuh terhadap kematian parasit.

References

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor 94 Tahun 2014, Tentang Penanggulangan Filariasis.; 2014:1-118.

Kementerian Kesehatan RI. Rencana Nasional Program Eliminasi Filariasis 2010 - 2014.; 2010. http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/NATIONAL_PLAN_FILARIASIS_2010-IND__2010-14.pdf.

Santoso, Taviv Y, Mayasari R. Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang Filariasis. Bul Penelit Sist Kesehat. 2014;17(2):167-176.

Banyuasin DK. Laporan Tahunan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Oktarina R, Santoso S, Taviv Y. Gambaran Angka Prevalensi Mikrofilaria di Kabupaten Banyuasin Pasca Pengobatan Massal Tahap III Microfilaria Rate in Banyuasin District Post Mass Drug Administration Round III. BALABA. 2017:11-20.

Lemeshow. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Jogyakarta: Gajah Mada University Press; 1997.

Depkes RI. Pedoman Pengobatan Massal Penyakit Kaki Gajah. In: Jakarta: Dirjen PP&PL; 2008.

Lemeshhow. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. (Press GMU, ed.). Yogyakarta; 1997.

Syaiful Bahtiar, Joni Herman AR. Perilaku Minum Obat Anti Filariasis di Kelurahan Rawa Mambok. Wawasan Kesehat. 2017;4(1):1-6.

Ambarwati, Dwi Pratiwi. Evaluasi Program Eliminasi Filariasis Melalui POPM Filariasis Dengan Minum Obat Di Tempat. J Profesi Keperawatan. 2018;5(2):1-15.

Suryaningtyas NH, Arisanti M, Satriani AV, Inzana N, Santoso S, Suhardi S. Kondisi Masyarakat pada Masa Surveilans Pasca-Transmission Assessment Survey (TAS)-2 Menuju Eliminasi Filariasis di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung. Bul Penelit Kesehat. 2018;46(1):35-44. doi:10.22435/bpk.v46i1.55

Supali T, Djuardi Y, Bradley M, Noordin R, Rückert P FP. Impact of Six Roundsof Mass Drug Administration on Brugian Filariasis and Soil-Transmitted Helminth Infections in Eastern Indonesia. PLoS Negl Trop Dis. 2013;7(12):1–9.

Ipa M, Astuti EP, Hakim L, Fuadzy H. Analisis Cakupan Obat Massal Pencegahan Filariasis Di Kabupaten Bandung Dengan Pendekatan Model Sistem Dinamik. BALABA. 2016;12(1):31-38. doi:10.22435/blb.v12i1.4470.31-38

Ambarita LP, Taviv Y, Sitorus H, Pahlevi RI, Kasnodiharjo. Perilaku Masyarakat Terkait Penyakit Kaki Gajah di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi. Media Litbangkes. 2014;24(4):191-198. doi:10.22435/mpk.v24i4.3673.191-198

Sitorus H, Ambarita LP, Arisanti M, Manalu HS. Pengetahuan Tokoh Masyarakat dan Kader Kesehatan Tentang Program Eliminasi Filariasis Limfatik di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. ASPIRATOR. 2017;8(2):93-100. doi:10.22435/aspirator.v8i2.4980.93-100

Hayden J. Introduction to Health Behavior Theory. Jones & Bartlett Learning; 2014.

Onggang FS. Evaluasi Implementasi “POMP” Filariasis Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Permasalahannya Di Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2017. J Info Kesehat. 2017;15(1):45-69.

Fitriyanti A, Natalia D, Rahmayanti S, et al. Gambaran pengetahuan , Sikap dan Perilaku Penduduk terhadap Filariasis di Desa Bata Lura Kecamatan tanah Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2015 Latar Belakang Data kasus filariasis di Kabupaten Melawi pada tahun adalah WHO tahun 2000 . Program eliminasi filari. J Cerebellum. 2015;3(3):861-873.

Alamsyah A. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Cakupan Menelan Obat Massal Pencegah Filariasis. J Endur. 2016;1(1):17-22. doi:10.22216/je.v1i1.586

Nurlaila, Praba Ginandjar M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Pengobatan Masal di Kelurahan Non Endemis Filariasis Kota Pekalongan. J Kesehat Masy. 2017;5 Nomor 4:455-466. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/18662. Accessed March 21, 2018.

Wahyudi BF, Pramestuti N. Kondisi Filariasis Pasca Pengobatan Massal di Kelurahan Pabean Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. BALABA. 2017;12(1):55-60. doi:10.22435/blb.v12i1.4635.55-60

Marathe N CC. Mass Drug Administration Coverage Evaluation For Elimination Of Lymphatic Filariasis In Chhatarpur District of Madhya Pradesh. Int J Med Sci Public Heal. 2015;4(7):927–32.

Published
2021-01-26
How to Cite
Ritawati, R., Oktarina, R., & Margarethy, I. (2021). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MINUM OBAT DALAM PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015. SPIRAKEL, 12(2), 60-68. https://doi.org/10.22435/spirakel.v12i2.3442
Section
Articles