EFEKTIVITAS PERANGKAP BERPEREKAT SEDERHANA MENGGUNAKAN ATRAKTAN RENDAMAN JERAMI TERHADAP NYAMUK DI LABORATORIUM
Abstract
Pengendalian penyakit demam berdarah dengue masih bertumpu kepada kegiatan pengendalian vektor karena hingga saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perangkat nyamuk berperekat menggunakan atraktan rendaman jerami dengan 4 konsentrasi yang berbeda. Uji efektivitas perangkap berperekat ini dilaksanakan di ruang pemeliharaan nyamuk Laboratorium Entomologi Balai Litbangkes Baturaja. Konsentrasi rendaman jerami yang digunakan adalah 0%, 10%, 50% dan 100% dengan 6 pengulangan. Pengamatan nyamuk yang terperangkap dilakukan setiap hari pada jam yang sama. Hasil penelitian menunjukkan nyamuk mulai terperangkap sejak hari pertama pengamatan pada seluruh konsentrasi. Hari terakhir pengamatan (hari ke-17) menunjukkan jumlah nyamuk paling banyak terperangkap pada konsentrasi 50% (rerata 28,5 nyamuk) diikuti konsentrasi 100% (rerata 26,0 nyamuk), 10% (rerata 20,0 nyamuk) dan 0% (rerata 10,7 nyamuk). Secara statistik hasil uji sidik ragam menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antar konsentrasi atraktan yang digunakan.Komposisi nyamuk yang tertangkap antara lain nyamuk betina lebih banyak tertangkap dibandingkan nyamuk jantan (65%) serta Ae. aegypti dominan terperangkap (95,1%) dibandingkan Culex quinquefasciatus. Meskipun secara statistik tidak terdapat perbedaan antar perlakuan namun bila dilihat dari jumlah nyamuk yang terperangkap perangkap nyamuk berperekat berpotensi digunakan dalam penanggulangan DBD baik dalam konteks pengendalian maupun surveilans.
References
Ahmad Islamy Jamil (ed.). Kemenkes: Per 1 Februari 2019, Ada 15.132 Kasus DBD di Indonesia. Published 2019. Accessed March 15, 2019. Available from : https://www.inews.id/news/nasional/kemenkes-per-1-februari-2019-ada-15-132-kasus-dbd-di-indonesia/447437.
Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3M-PLUS Dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik. 2016.
Kantor kesehatan pelabuhan Soekarno-Hatta. Cegah zika, lavitrap dipasang di area Bandara Soekarno-Hatta. Published 2016. Accessed March 1, 2019. Available from : http://kkpsoetta.com/berita/page/18.
Santos E, Melo-Santos M, Oliveira C, Correia J, Albuquerque C. Evaluation of a sticky trap (AedesTraP), made from disposable plastic bottles, as a monitoring tool for Aedes aegypti populations. Parasit Vectors. 2012; 5:195.
Roslan MA, Ngui R, Vythilingam I, Sulaiman WYW. Evaluation of sticky traps for adult Aedes mosquitoes in Malaysia: a potential monitoring and surveillance tool for the efficacy of control strategies . J Vector Ecol. 2017; 42(2):298-307. doi:10.1111/jvec.12270.
Dwinata dkk. Autocidal Ovitrap Atraktan Rendaman Jerami Sebagai alternatid Pengendalian Vektor DBD Di Kab. Gunungkidul. Media Kesehat Masy Indones. 2015; 125-131. doi:10.1016/S0377-0427(00)00404-0.
Sazali M, Samino S, Leksono AS. Attractiveness test of attractants toward dengue virus vector ( Aedes aegypti ) into lethal mosquiTrap modifications ( LMM ). Int J Mosq Res. 2014; 1(4):47-49.
Ponnusamy L, Wesson DM, Arellano C, Schal C, Apperson CS. Species composition of bacterial communities Influences attraction of mosquitoes to experimental plant infusions. Microb Ecol. 2010; 59(1):158-173. doi:10.1007/s00248-009-9565-1.
Lau SM, Vythilingam I, Doss JI, et al. Surveillance of adult Aedes mosquitoes in Selangor, Malaysia. Trop Med Int Heal. 2015; 20(10):1271-1280. doi:10.1111/tmi.12555.
Polson KA, Curtis C, Seng CM, Olson JG, Chantha N, Rawlins SC. The use of ovitraps baited with hay infusion as a surveillance tool for Aedes aegypti mosquitoes in Cambodia. Dengue Bull. 2002; 26:178-184.
Apostol BL, Black IV WC, Reiter P, Miller BR. Use of randomly amplified polymorphic DNA amplified by polymerase chain reaction markers to estimate the number of Aedes aegypti families at oviposition sites in San Juan, Puerto Rico. Am J Trop Med Hyg. 1994; 51(1):89-97. doi:10.4269/ajtmh.1994.51.89.
Reiter P, Amador MA, Anderson RA, Clark GG. Short report: Dispersal of Aedes aegypti in an urban area after blood feeding as demonstrated by rubidium-marked eggs. Am J Trop Med Hyg. 1995; 52(2):177-179. doi:10.4269/ajtmh.1995.52.177.
Harrington LC, Edman JD. Indirect Evidence Against Delayed “Skip-Oviposition” Behavior by Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) in Thailand . J Med Entomol. 2009; 38(5):641-645. doi:10.1603/0022-2585-38.5.641
Cahyati WH, Asmara W, Umniyati SR, Mulyaningsih B. The Phytochemical Analysis of Hay Infusions and Papaya Leaf Juice as an Attractant Containing Insecticide for Aedes Aegypti. J Kesehat Masy. 2018; 12(2):218-224. doi:10.15294/kemas.v12i2.6223.
Ponnusamy L, Xu N, Böröczky K, et al. Oviposition responses of the mosquitoes aedes aegypti and Aedes albopictus to experimental plant infusions in laboratory bioassays. J Chem Ecol. 2010; 36(7):709-719. doi:10.1007/s10886-010-9806-2.
Ei H, Ms M, Ke S. Attraction and oviposition stimulation of gravid female mosquitoes by bacteria isolated from hay infusions. Mosq News. 1967; 27:133.
Gopalakrishnan R, Das M, Baruah I, Veer V, Dutta P. Studies on the ovitraps baited with hay and leaf infusions for the surveillance of dengue vector, Aedes albopictus in northeastern India. Trop Biomed. 2012; 29(4):598-604.
Allan SA, Kline DL. Evaluation of organic infusions and synthetic compounds mediating oviposition in Aedes albopictus and Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). J Chem Ecol. 1995; 21(11):1847-1860. doi:10.1007/BF02033681.
Hadi U, Agustina E, Sigit S. Studi perilaku berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti (Diptera : Culicidae) pada berbagai tipe habitat. Accessed July 17, 2019. Available from : https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/6324/2006ukh_upikk.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Indira Agustin , Udi Tarwotjo RR. Perilaku Bertelur Dan Siklus Hidup Aedes aegypti. J Biol. 2017; 6(4):71-81.
Day JF. Mosquito oviposition behavior and vector control. Insects. 2016; 7(4). doi:10.3390/insects7040065.
ISOfc J, Beehler JW, Millar JG, Mul MS. Oviposition Responses of Culex Tarsalis and Culex quinquefasciatus to Aged Bermuda Grass Infusions. J Am Mosq Control Assoc. 1995; (l):39-44.
